KOMPAS.com - Tahun baru sudah di depan mata. Biasanya, momen pergantian tahun ini diwarnai dengan berbagai resolusi agar kehidupan di tahun berikutnya semakin lebih baik.
Nah, bagi kalian yang menjadikan kesehatan sebagai daftar resolusi di tahun 2020, berikut tips hidup sehat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang bisa kita praktikan:
Tubuh kita sangat kompleks, dan (kecuali ASI untuk bayi) tidak ada makanan tunggal yang mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan agar tubuh bekerja sebaik mungkin.
Oleh karena itu, pola makan kita harus mengandung beragam makanan segar dan bergizi agar kita tetap sehat dan bugar.
Baca juga: Penggemar Binge Watching Bisa Tetap Hidup Sehat, Asal...
Terlalu banyak garam dapat meningkatkan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung dan stroke.
WHO merekomendasikan batas konsumsi garam hanya lima gram atau satu sendok teh per hari. Sayangnya, rata-rta manusia mengonsumsi dua kali lipat lebih banyak dari rekomendasi WHO.
Makanan olahan juga seringkali mengandung garam tinggi. Oleh karena itu, kita juga harus membatasi konsumsi makanan olahan.
Beberapa tips untuk mengurangi asupan garam :
Manusia membutuhkan lemak sebagai asupan harian, tetapi makan terlalu banyak lemak bisa berisiko tinggi.
Mengonsumsi lemak terlalu banyak bisa meningkatkan risiko obesitas, penyakit jantung, dan stroke.
Namun, hindari konsumsi lemak trans karena dapat meningkatkan risiko penyakit jantung hingga hampir 30 persen.
Lemak trans dapat meningkatkan kadar kolestrol jahat dan juga menurunkan kadar kolestrol baik.
Lemak trans biasanya dihasilkan dari proses industri yang menambahkan hidrogen pada cairan minyak sayur untuk membuatnya lebih padat.
Sebagian besar lemak trans buatan dapat ditemukan dalam makanan yang digoreng.
Baca juga: Tidur Malam dengan Lampu Mati Bikin Tubuh Lebih Sehat
Melansir Hello Sehat, rata-rata asupan gula penduduk Indonesia mencapai 15,7 gram per orang setiap harinya.
Jika diakumulasikan, angka ini telah melambung tinggi melebihi batas ambang rekomendasi WHO, yaitu hanya 5 persen dari total jumlah kalori yang didapat dari makanan setiap harinya.
Terlalu banyak konsumsi gula dapat meningkatkan risiko obesitas yang berujung pada masalah kesehatan kronis yang serius.
Seperti halnya garam, makanan olahan juga mengandung gula tinggi.
Terlalu sering mengonsumsi alkohol bisa berakibat fatal bagi tubuh kita.
Selain menyebabkan penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, dan gangguan hati, terlalu banyak konsumsi alkohol juga bisa menyebabkan tak permanen.
Alkohol dapat merusak lebih dari satu bagian otak, mempengaruhi bagaimana seseorang bersikap dan berperilaku, termasuk kemampuan belajar dan mengingat.
Selain itu, alkohol bisa menyebabkan gangguan kejiwaan serius, seperti kecemasan, depresi hingga skizofrenia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.