Setelah itu, biasakan minum manis hanya sekali per hari. Naikkan levelnya menjadi tiga hari sekali, dan seterusnya sampai kebiasaan baik terbentuk.
Riset membuktikan orang yang lebih sering masak di rumah, punya diet yang lebih berkualitas ketimbang yang doyan jajan di luar.
Studi menyebut, 11.396 orang dewasa yang makan masakan rumahan lima hari/minggu, risiko kegemukannya turun 28 persen dibanding yang mengonsumsi tiga hari/minggu. .
Jika sulit merealisasikan, awali dengan makan di rumah satu kali sehari. Tingkatkan sampai bisa makan menu rumahan setiap saat.
Bila perlu, bawa bekal untuk makan di kantor atau sekolah. Bisa dimulai dengan bawa bekal sepekan sekali. Naikkan intensitasnya jadi setiap saat.
Biasakan hanya jajan di luar pada akhir pekan atau momen khusus.
Baca juga: Penggemar Binge Watching Bisa Tetap Hidup Sehat, Asal...
Makanan siap saji atau bumbu instan di rumah memang praktis untuk memenuhi asupan.
Sebut saja nugget, keripik, kue kering, burger, pizza, atau ayam goreng tepung di restoran waralaba favorit.
Rasanya juga lebih gurih atau enak ketimbang makanan sehat. Namun, dapat merusak kesehatan apabila dikonsumsi kelewat sering.
Riset menyebut, konsumsi makanan siap saji terlalu sering juga merusak diet, terkait obesitas, dan meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes.
Alih-alih membeli makanan siap saji yang tinggal konsumsi, saat hari libur gunakan waktu untuk menyiapkan sendiri.
Tentunya dengan bahan olahan lebih sehat. Misalkan nugget ikan, nugget ayam kampung, dan sebagainya.
Belanja bahan makanan secara rutin juga dapat menjaga gaya hidup sehat.
Jika selama ini Anda belum memulainya, kegiatan ini menjadi
bagian rutinitas.
Jaga stok buah, sayur, dan bahan masakan di rumah tetap aman.