Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mana Lebih Baik, Olahraga Pagi atau Sore Hari?

Kompas.com - 06/01/2020, 09:00 WIB
Mahardini Nur Afifah,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber Forbes,WHO

KOMPAS.com - Olahraga secara teratur terbukti ampuh menunjang gaya hidup sehat.

Dengan rutin mengolah fisik, Anda dapat membakar lemak, membangun massa otot, sampai menyehatkan jantung.

Selain itu, olahraga juga terbukti meningkatkan daya ingat, mengurangi stres, dan bisa mencegah depresi.

Mengingat besarnya manfaat olahraga, Organisasi Kesehatan Dunia WHO turut menyarankan Anda rutin berolahraga.

Rekomendasi WHO

Melansir Global Recommendations on Physical Activity for Health, orang berusia 18 sampai 64 tahun idealnya berolahraga dengan intensitas sedang selama 150 menit tiap minggu.

Atau, jika Anda mampu berolahraga jenis aerobik atau intensitas tinggi, sediakan waktu 75 menit tiap minggu.

Untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang lebih, orang dewasa dianjurkan menggandakan dua kali lipat intensitas olahraga di atas.

Baca juga: Hujan bukan Halangan untuk Olahraga, Justru Banyak Manfaatnya

Waktu terbaik

Beberapa orang yang rutin berolahraga mungkin sempat terbersit pertanyaan, "Kapan waktu terbaik berolahraga?"

Ada anggapan olahraga pagi lebih baik karena tubuh lebih bugar, sebelum energi ludes untuk beraktivitas seharian.

Namun, ada juga yang beranggapan olahraga pagi menguras tenaga. Sehingga dapat mengganggu aktivitas sepanjang hari.

Pendiri Make Your Body yang fokus pada penurunan berat badan, Dave Smith, punya jawabannya.

"Waktu terbaik untuk berolahraga adalah waktu yang membantu Anda konsisten," kata Smith, melansir Forbes.

Sementara itu, ahli fisiologi olahraga dari San Diego State University, Fabio Comana, menyebut tidak ada patokan baku waktu terbaik untuk berolahraga.

Menurutnya, waktu terbaik untuk berolahraga tergantung ritme sirkadian alias jam biologis seseorang.

"Ritme sirkadian turut mengatur detak jantung, tekanan darah, dan suhu tubuh saat berolahraga," jelasnya.

Olahraga pada pagi hari

Sejumlah ahli menyarankan olahraga pada pagi hari karena semangat belum luntur setelah seharian beraktivitas.

Tekanan atau stres akibat pekerjaan dan kegiatan sehari-hari juga cenderung belum menumpuk pada awal hari.

Manfaat lain dari olahraga pagi adalah mempercepat metabolisme tubuh.

Sehingga, laju pembakaran kalori sepanjang hari bisa meningkat. Cocok bagi Anda yang sedang menjalankan program diet.

Selain itu, orang yang berolahraga pagi punya kecenderungan gaya hidup sehat.

Hal itu dipicu kebiasaan beberapa orang yang baru berolahraga. Biasanya mereka lebih memilih asupan sehat daripada asal-asalan.

Namun, para ahli mewakti-waktu olahraga pagi rentan kram otot atau kaku sendi.

Baca juga: 6 Cara Mudah Olahraga Jalan Cepat Turunkan Berat Badan

Olahraga pada sore hari

Sebagian orang tidak bisa menikmati aktivitas pada pagi hari, termasuk olahraga.

Golongan ini cenderung merasa lebih energik siang atau sore hari.

Saat dipaksa mengganti jam olahraga pada pagi hari, hasilnya bisa jadi tidak optimal.

Ahli seperti Dave Smith menyebut tak masalah jika kita lebih nyaman berolahraga pada sore hari.

Poin pentingnya, kita menikmati proses berolahraga sehingga lebih konsisten menjalaninya.

Studi lain menemukan fakta olahraga pada sore atau malam terkait dengan minimnya stres dan performa yang lebih baik.

Namun, olahraga di sore atau malam hari dapat membuat suhu tubuh awet tinggi sepanjang malam. Hal itu dikhawatirkan dapat membuat tidur tidak nyenyak.

Kiat olahraga lebih efektif

Setelah mengetahui plus dan minum waktu olahraga pada pagi atau sore hari, giliran menyusun strategi agar olah fisik kian efektif.

Berikut beberapa di antaranya:

  • Jangan memaksa tubuh

Tubuh setiap orang dirancang memiliki kemampuan masing-masing.

Tak perlu ambisius memaksakan target tertentu. Salah-salah, bisa cidera atau memantik risiko kesehatan serius.

Olahraga bukan satu-satunya jalan untuk mencapai tujuan. Perlu juga diimbangi pola makan, kualitas tidur, dll.

  • Kualitas di atas kuantitas

Banyak orang fokus pada durasi olahraga ketimbang kualitas gerakannya.

Lebih baik mengolah tubuh dengan kualitas sebaik mungkin dalam waktu singkat, daripada waktunya panjang tapi gerakan alakadarnya.

Baca juga: Mana Lebih Baik, Sarapan Setelah atau Sebelum Olahraga?

  • Tantang diri sendiri

Laiknya otak, otot kita juga butuh latihan agar lebih kuat. Tantang tubuh untuk memaksa otot beradaptasi.

Dengan kata lain, Anda perlu menambah sedikit demi sedikit porsi latihan atau gerakan baru dari capaian sebelumnya.

Jika porsi latihan tidak ditingkatkan, otot tubuh tidak berkembang atau mengalami perubahan.

  • Belajar menikmati

Rebahan atau mager barangkali lebih nyaman ketimbang olahraga.

Namun, kita wajib berolahraga untuk hidup sehat. Cobalah menikmati setiap sesi latihan saat berolahraga.

Dengan menikmati prosesnya, hati jadi lebih enteng mengerjakan setiap tantangan atau gerakan olahraga.

Bila perlu, datangi pusat kebugaran atau lapangan khusus olahraga agar lebih bersemangat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com