KOMPAS.com – Pernahkah Anda mencoba meredakan amarah orang lain dengan peringatan penyakit darah tinggi atau hipertensi?
Ya, banyak orang mempercayai bahwa ada kaitan erat antara tekanan darah tinggi dengan amarah seseorang.
Namun, bagaimana sebenarnya fakta medis asumsi tersebut? Apakah hal tersebut fakta atau mitos belaka?
Terkait korelasi marah dangan hipertensi, dr. Nurul Afifah mengulasnya juga dalam bukunya berjudul Don’t be Angry, Mom: Mendidik Anak tanpa Marah (2019).
Baca juga: Sering Diwaspadai, Kenali Gejala dan Cara Cegah Darah Tinggi
Dokter yang aktif mengisi talkshow tentang parenting di beberapa daerah di Indonesia dan founder dari @bundatalk tersebut mengungkapkan, marah dapat memengaruhi kesehatan.
Menurut dia, kebiasaaan marah dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.
Penjelasannya, jantung dituntut bekerja ekstra ketika Anda marah.
Organ vital ini jadi memompa darah lebih kuat, sehingga darah mengalir lebih banyak setiap detiknya ketimbang dalam keadaan normal.
Saat marah, pembuluh darah juga akan kehilangan kelenturan dan berubah menjadi kaku.
Akibatnya, pembuluh darah tidak dapat mengembang saat jantung memompa darah melalui arteri.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.