Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Sebut Orang Kaya Bisa Hidup Lebih Lama Ketimbang Orang Miskin

Kompas.com - 15/01/2020, 19:45 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hidup dianugerahi dengan kekayaan berlimpah ternyata bisa membuat kita panjang umur.

Hal tersebut merujuk pada riset baru-baru ini yang dilakukan oleh ilmuwan dari University College London (UCL), Inggris.

Para peneliti telah menganalisis data dari 25.000 lebih masyarakat Inggris dan AS yang berusia 50 tahun ke atas.

Para peneliti menemukan bahwa sementara tidak ada perbedaan besar antara Inggris dan AS dalam hal harapan hidup.

Baca juga: Anda Ingin Hidup Sehat? Jangan Lewatkan Berbuat Baik

Kekayaan memang memiliki dampak besar terhadap berapa lama para responden bisa bertahan hidup.

Dalam penelitian yang telah diterbitkan di Journal of Gerontology itu, dijelaskan bahwa mereka yang kaya cenderung bisa hidup jauh lebih lama, bebas dari penyakit dan kecacatan daripada yang miskin.

Mereka yang bergelimang harta bahkan cenderung bisa hidup 10 tahun lebih lama dan memiliki kondisi kesehatan yang baik ketimbang mereka yang masuk dalam kategori miskin.

Demikian penjelasan hasil penelitian yang diberitakan The Independent. 

Mengapa hal ini bisa terjadi?

Menurut pakar ekonomi dan direktur asosiasi di Pusat Studi Penuaan RAND, Susann Rohwedder, PhD, orang-orang yang memiliki penghasilan tinggi biasanya memiliki kesehatan yang baik.

Hal ini terjadi karena kondisi tubuh yang prima turut menunjang peforma mereka di pekerjaan.

"Inilah yang menguatkan keyakinan bahwa orang kaya memiliki kesehatan yang lebih baik sehingga mampu hidup lebih lama," ucap Rohwedder dilansir dari Health Line.

Baca juga: Pekerja Kantoran Ingin Hidup Sehat? Ini 5 Tips Pilih Menu Makan Siang

Selain itu, memiliki kekayaan juga membuat seseorang mudah menerapkan gaya hidup sehat.

Namun, Rohwedder menekankan pola-pola ini mencerminkan korelasi dan tidak boleh ditafsirkan secara kausal.

"Ada banyak bukti bahwa harapan hidup meningkat drastis pada mereka yang memiliki status sosial ekonominya tinggi," ucap dia.

Gaya hidup

Dr. David Himmelstein dari Harvard Medical School juga sependapat dengan Rohwedder. Menurutnya, memiliki uang akan membantu seseorang bisa hidup lebih lama.

Selain gaya hidup, menurut Himmelstein, akses perawatan medis juga menjadi salah satu faktor terpenting pada berapa lama seseorang mampu bertahan hidup.

"Adanya hambatan finansial terhadap askes kesehatan juga bisa berefek pada kematian," terang dia.

Himmelstein juga menambahkan, banyak orang yang memiliki kondisi darurat medis tidak segera dibawa ke rumah sakit karena alasan keuangan.

Baca juga: Milk Tea Brown Sugar Jadi Boba Paling Tidak Sehat, Bagaimana Baiknya?

"Hal itu bisa berakibat fatal. Padahal, beberapa kondisi medis seperti kardiovaskular jika dibiarkan berlaur-larut akan menyebabkan kematian," ucap Himmelstein.

Namun, berapa lama kita akan hidup di dunia adalah salah satu misteri terbesar dalam hidup. Tidak ada yang tahu pasti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau