KOMPAS.com - Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menganggu sistem kekebalan tubuh. Infeksi virus ini bisa mengancam nyawa jika tak ditangani dengan tepat.
Penularan virus ini bisa terjadi melalui pemakaian jarum suntik secara bergantian, menggunakan peralatan tato dan tindik yang tidak disterilkan, serta seks tanpa pengaman.
Selain itu, ibu hamil pengidap HIV/AIDS dapat menularkan virus aktif kepada bayinya (sebelum atau selama kelahiran) dan saat menyusui.
HIV adalah variasi dari virus yang menginfeksi simpanse Afrika. Para ilmuwan menduga Simian Immunodeficiency Virus (SIV) menginfeksi manusia ketika orang tersebut mengkonsumsi daging simpanse yang terinfeksi.
Saat virus tersebut berada dalam tubuh manusia, virus bermutasi menjadi apa yang sekarang kita kenal sebagai HIV. Hal ini diperkirakan terjadi sejak tahun 1920-an.
HIV menyebar dari orang ke orang di seluruh Afrika selama beberapa dekade.
Setelah itu, virus tersebut menyebar ke seluruh dunia. Para ilmuwan pertama kali menemukan HIV dalam sampel darah manusia pada tahun 1959.
Baca juga: HIV hingga Herpes, Apa Saja Penyakit Akibat Seks Anal?
Melansir Hello Sehat, mereka yang terinfeksi HIV biasanya mengalami hal-hal berikut:
Banyak orang menduga HIV dan AIDS adalah satu kesatuan. Faktanya, dua hal tersebut adalah kondisi yang berbeda.
HIV adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.