Kemarahan mempunyai hubungan erat dengan penurunan level antibodi immunoglobulin A (IgA) selama 6 jam.
Antibodi itu adalah antibodi yang memainkan peran penting dalam imunitas mukosa.
Nurul Afifah menerangkan IgA banyak ditemukan pada bagian sekresi tubuh seperti liur, mukus, air mata, kolostrum dan susu sebagai secretory IgA dalam perlindungan permukaan organ tubuh dari penempelan bakteri dan virus ke membran mukosa.
8. Stres
Stres bisa terjadi karena tekanan mental dan emosi yang tidak terkendali dan salah satu bagian saraf, yakni hypotalamic pituitary menjadi hiperaktif.
9. Gangguan kecemasan
Nurul Afifah berpendapat orang yang mudah marah biasanya juga gampang cemas, termasuk dalam hal-hal yang sepele.
Mereka juga cenderung tertarik membesar-besarkan suatu masalah.
Akibatnya, kecemasan yang dirasakan itu menganggu aktivitas lain.
10. Depresi
Depresi bisa terjadi sebagai akibat dari stres yang bekepanjangan.
11. Penuaan dini
Rasa marah juga bisa menegangkan otot-otot di wajah sehingga mengakibatkan keriput.
Selain itu, jelas Nurul Afifah, tersebarnya hormon kortisol dapat menyebabkan berkurangnya produksi kolagen pada kulit.
Baca juga: Mantan Istri Sule Meninggal, Bagaimana Penyakit Lambung dan Hipertensi Merenggut Nyawa?
Kolagen diketahui merupakan bahan utama yang membuat kulit tetap awet muda, kencang, dan kenyal.
Jadi, kulit akan jadi lebih tua jika Anda sering-sering marah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.