Berikut penjelalasannya:
Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan The European Heart Jornal Acute Cardiovascular Care, insiden marah dapat memicu serangan jantung sekitar 2 persen.
Sementara, orang yang memiliki durasi marah lebih dari 2 jam berisiko 8,5 kali lebih tinggi mengalami serangan jantung.
2. Penurunan fungsi jantung
Peneliti dari Havard University meneliti 670 pria dewasa menggunakan metode pengukuran skala hostility.
Penelitian tersebut dilakukan untuk mengukur level kemarahan dan mengukur setiap perubahan pada fungsi paru-paru pria.
Meskipun gejala khas depresi, seperti kesedihan atau keputusasaan, mudah dikenali, ada gejala yang mungkin kurang terlihat.
Hasilnya, pria yang mempunyai level hostility tertinggi memiliki kapasitas paru-paru terburuk sehingga berisiko menurunkan kapasitas fungsi paru.
3. Stroke
Dokter yang aktif mengisi talkshow tentang parenting di berbagai daerah di Indonesia mengemukakan risiko seseorang terkena stroke meningkat tiga kali lipat akibat gumpalan darah (blood clot) ke otak atau perdarahan di otak selama dua jam setelah kondisi kemarahan yang meluap-lua.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.