Peneliti dari Havard University meneliti 670 pria dewasa menggunakan metode pengukuran skala hostility.
Penelitian tersebut dilakukan untuk mengukur level kemarahan dan mengukur setiap perubahan pada fungsi paru-paru pria.
Hasilnya, pria yang mempunyai level hostility tertinggi memiliki kapasitas paru-paru terburuk sehingga berisiko menurunkan kapasitas fungsi paru.
3. Stroke
Dokter yang aktif mengisi talkshow tentang parenting di berbagai daerah di Indonesia mengemukakan risiko seseorang terkena stroke meningkat tiga kali lipat akibat gumpalan darah (blood clot) ke otak atau perdarahan di otak selama dua jam setelah kondisi kemarahan yang meluap-lua.
Hal itu merujuk pada ulasan Mostofsky E1, Penner EA2, Mittleman MA 3 dalam artikel Outbursts of Anger as a Trigger of Acute Cardiovascular Events: A Systematic Review and Meta-analysis, yang diterbitkan oleh US National Library of Medicine National Institute of Health.
Orang yang mempunyai aneurysm pada satu artieri otak bahkan mempunyai risiko enam kali lipat aneurysm-nya pecah ketika dalam kondisi kemarahan yang meluap-luap.
4. Sakit kepala
Jangan kaget ketika sakit kepala tiba-tiba datang ketika Anda sedang marah.
Menurut Nurul Afifah, hal itu bisa terjadi karena otot-otot dan pembuluh darah yang tegang akan menyebabkan pasokan oksigen ke otak menjadi berkurang.
5. Sakit mag
Dia membeberkan orang yang marah atau stres akan lebih sensitif dengan jumlah asam lambung di perut dan biasanya akan menyebabkan rasa tidak nyaman pada bagian ulu hati.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Sering Marah Bikin Darah Tinggi?
6. Sulit tidur
Anda bisa saja sulit tidur disebabkan karena perasaan gelisah dan tidak tenang saat marah.
7. Kekebalan tubuh melemah