KOMPAS.com - Asupan atau makanan dan minuman dengan gizi seimbang penting untuk tumbuh kembang anak.
Tak pelak, banyak orangtua dibuat waswas saat mendapati buah hatinya susah makan.
Melansir buku Variasi Makanan Balita (2000) oleh Tuti Soenardi, gizi seimbang dapat menunjang anak tetap sehat, aktif, dan bisa tumbuh dengan optimal.
Gizi seimbang diberikan sesuai kebutuhan tubuh anak dengan komposisi yang lengkap. Meliputi:
Agar tak mengalami gizi buruk dan gangguan tumbuh kembang, penuhi tiga aspek utama di atas dalam menu makanan anak sehari-hari.
Baca juga: Anak Gemuk Tak Selalu Baik, Kenali Bahaya Obesitas Ini
Anak yang susah makan menjadi problem yang jamak dialami orangtua.
Masalah tersebut biasanya muncul sesekali dan kembali normal setelah beberapa saat.
Orangtua perlu memahami penyebab buah hatinya susah makan.
Melansir Healthline, anak bisa susah makan karena bisa jadi disebabkan masalah sensosik.
Tandanya, anak emoh makan tekstur atau warna makanan tertentu.
Misalkan anak sudah berusia tiga tahun tapi hanya doyan makanan lunak.
Baca juga: Ahli Gizi Ingatkan Bahaya Frozen Food buat Anak
Anak enggan makan juga bisa disebabkan kendala motorik, misalkan gampang tersedak saat makan,
Gangguan sensorik dan motorik bisa diatasi dengan terapi khusus.
Masalah susah makan pada anak juga bisa disebabkan penyakit tertentu. Kondisi ini butuh bantuan dokter.
Misalnya diare, demam, tumbuh gigi, sakit tenggorokan, flu, atau bisa juga tanda anoreksia dan bulimia.