Pemeriksaan ini dianjurkan untuk mengetahui adanya risiko anemia dalam kehamilan sang istri.
Baca juga: Benarkah Ibu Hamil Tak Boleh Pelihara Kucing?
Sementara ibu hamil memiliki kemungkinan menularkan thalassemia dan hemophilia pada anaknya.
3. Pemeriksaan kadar gula darah
Pemeriksaan ini disarankan demi mencegah komplikasi yang disebabkan oleh diabetes saat wanita hamil.
4. Pemeriksaan infeksi menular seksual (IMS)
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi antibodi yang bereaksi terhadap bakteri sifilis, treponema pallidum, termasuk status HIV.
5. Tes Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg)
Pemeriksaa ini dilakukan sebagai salah satu cara untuk mendeteksi penyakit Hepatitis B.
Hepatitis B merupakan salah satu masalah kesehatan yang masih banyak ditemukan di Indonesia.
6. Pemeriksaan urine
Tes ini dilakukan untuk mengetahui kelainan metabolik atau penyakit sistemik.
7. Pemeriksaan TORCH
Pemeriksaan TORCH (toksoplasmosis, rubella, cytomegalovirus, dan herpes) dianjurkan dilakukan sebelum memulai program kehamilan atau sebelum menikah.
Pemeriksaan dengan mengambil sampel darah ini diperlukan untuk mengamati adanya virus penyebab infeksi.
TORCH mengintai kesehatan ibu dan bayi selama kehamilan.