KOMPAS.com - Banyak orangtua cemas dengan popularitas vape yang menanjak beberapa tahun terakhir.
Sejumlah orangtua khawatir buah hatinya terpapar nikotin dan zat lain dari vape atau rokok elektrik.
Alih-alih khawatir berlebihan anaknya mulai coba-coba vape, orangtua disarankan menjaga kepala tetap dingin.
Baca juga: Mengenal NRT, Metode yang Diklaim Efektif Atasi Kecanduan Rokok
"Di beberapa kasus, orangtua tidak tahu anaknya memakai vape. Bisa jadi mereka juga tidak paham apa itu vape," kata Pat Aussem, konselor adiksi di organisasi nonprofit Parent Coaching Program, seperti dilansir CNN.
Ketika mampu mengendalikan diri, saatnya orangtua membekali dirinya dengan pengetahuan seputar vape.
Setelah itu, giliran membangun obrolan seputar vape dengan buah hati.
Mungkin, orangtua was-was anaknya bakal berpikiran ayah atau bundanya sok asyik karena membincangkan vape.
Namun, para orangtua tak perlu khawatir. American Lung Association membagikan kiatnya.
Baca juga: Ini Pentingnya Orangtua Perlu Batasi Penggunaan Media Sosial Anak
Banyak orangtua tidak menyadari buah hatinya yang beranjak dewasa sudah menjajal vape.
Tampilan vape acapkali mungil, hanya sebesar USB drive atau pulpen.
Aromanya juga tak setajam tembakau di rokok. Sehingga, sulit dideteksi para orangtua.
Namun, tanda anak menggunakan vape bisa dikenali jika para orangtua jeli memperhatikan perilaku anak.
Coba amati, apakah ada alat penghisap vape berbentuk seperti pulpen, USB drive, atau korek api di kamar anak.
Selain itu, perhatikan bagian tempat sampah. Barangkali ada wadah bekas cairan vape.
Amati juga aroma tertentu seperti buah-buahan, kopi, vanila, cokelat yang kadang dipilih pengguna vape.