Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah Virus Corona, Kapan Anda Perlu Periksa?

Kompas.com - 29/01/2020, 10:34 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Virus corona jenis baru yang merebak dari Wuhan, China, membuat sejumlah orang khawatir tertular penyakit ini.

Sejak muncul pada akhir Desember 2019, Wuhan coronavirus atau 2019 novel coronavirus (2019-nCoV) terdeteksi di sedikitnya 16 negara.

Merujuk peta persebaran Wuhan coronavirus John Hopkins University, per Selasa (28/1/2020) sore, jumlah orang yang terinfeksi mencapai 4.474 orang.

Dari jumlah tersebut 107 di antara penderita yang terjangkit Wuhan coronavirus meninggal dunia.

Baca juga: Cara Pakai Hand Sanitizer untuk Cegah Penularan Infeksi Virus Corona

Melansir pemberitaan Kompas.com, Selasa (28/1/2020), Indonesia masih nihil temuan kasus positif terjangkit virus corona biang pneumonia itu.

Namun, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat ada 13 orang yang diobservasi karena diduga mengidap gejala yang mengarah pada virus corona.

Beberapa gejalanya antara lain demam, batuk, pilek, punya riwayat mendatangi Wuhan, atau pernah melakukan kontak langsung dengan penderita infeksi Wuhan coronavirus.

Sejauh ini, 11 orang dinyatakan negatif terjangkir virus corona.

Sedangkan status dua orang lainnya, menunggu hasil tes dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes.

Baca juga: Cara Pakai Masker untuk Cegah Penularan Infeksi Virus Corona

Tak perlu panik berlebihan

Dr Novita Eva Sawitri, Sp.P., M.Kes. dari Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta, menyarankan masyarakat tak perlu panik berlebihan menanggapi perkembangan wabah virus corona.

"Jangan panik, tapi tetap waspada," jelas dia ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (28/1/2020).

Beberapa gejala klinis infeksi virus corona baru di antaranya demam, batuk dan pilek, gangguan pernapasan, sakit tenggorokan, serta lemah dan lesu.

Dokter yang akrab disapa Eva ini mengatakan, Anda perlu meningkatkan kewaspadaan saat gejala di atas dialami orang yang pernah kontak langsung dengan penderita infeksi virus corona.

Atau, gejala dialami orang yang baru kembali dari daerah yang terserang wabah (outbreak) Wuhan coronavirus dalam rentang waktu dua minggu. 

"Jika terdapat gejala, segera beri tahu dokter, termasuk riwayat perjalanan (dari daerah outbreak)," jelas Eva.

Baca juga: Berapa Tinggi Demam yang Jadi Gejala Virus Corona? Ini Kata Dokter

Cegah penularan virus

Eva mengatakan, panik tidak bisa mencegah penularan infeksi virus corona atau penyakit lainnya.

Cara terbaik mencegah tertular infeksi virus adalah dengan menjaga daya tahan tubuh, rajin membersihkan tangan dengan sabun atau antiseptik tangan, dan memakai masker di ruang publik.

Anda juga disarankan tidak memegang mata, mulut, dan hidung saat kondisi tangan tidak bersih.

Hal yang tak kalah penting, hindari kontak dengan pasien yang memiliki gejala infeksi.

"Waspada, terutama di kerumunan seperti bandara, terminal, atau tempat publik lainnya. Semua orang bisa bawa penyakit. Jangan lupa pakai masker dan jaga kebersihan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Remaja 19 Tahun Diduga Alami Alzheimer, Kasus Termuda yang Pernah Dilaporkan
Remaja 19 Tahun Diduga Alami Alzheimer, Kasus Termuda yang Pernah Dilaporkan
Health
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Health
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Health
Jokowi Sakit Kulit Dituding Steven Johnson Syndrome, Ketahui Ini Faktanya…
Jokowi Sakit Kulit Dituding Steven Johnson Syndrome, Ketahui Ini Faktanya…
Health
Dari Hengki Kawilarang Meninggal dengan Komplikasi Diabetes, Kenali Ini Gejalanya…
Dari Hengki Kawilarang Meninggal dengan Komplikasi Diabetes, Kenali Ini Gejalanya…
Health
Gejala Kanker Kolorektal Sering Diabaikan, Ini Peringatan Ahli untuk Kaum Muda
Gejala Kanker Kolorektal Sering Diabaikan, Ini Peringatan Ahli untuk Kaum Muda
Health
Dokter: Perubahan Gaya Hidup adalah Kunci Utama Cegah Pengapuran Sendi Lutut
Dokter: Perubahan Gaya Hidup adalah Kunci Utama Cegah Pengapuran Sendi Lutut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Health
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Health
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Health
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau