KOMPAS.com - Rasa panik adalah hal yang wajar dialami manusia. Namun, jika hal tersebut terjadi secara intens tentu sangat menganggu aktivitas kita, bukan?
Setiap tahunnya, 1 dari 10 orang dewasa mengalami serangan panik atau panic attack. Kabar buruknya lagi, serangan ini lebih banyak dialami oleh wanita.
Serangan panik adalah perasaan takut yang amat sangat yang terjadi secara tiba-tiba dan menimbulkan respons tubuh padahal tidak ada bahaya apapun atau penyebab yang jelas.
Baca juga: Kapan Serangan Panik Dianggap Berbahaya?
Melansir SehatQ, berikut gejala-gejala yang kerap terjadi saat serangan panik:
Jika Anda memiliki gejala serangan panik, cari bantuan medis sesegera mungkin. Meski tidak berbahaya, serangan panik tentu membuat penderitanya merasa tidak nyaman.
Selain itu, tanpa perawatan yang tepat gejala serangan panik akan semakin memburuk.
Menurut Mayo Clinic, belum diketahui pasti apa yang menyebabkan serangan panik. Namun, beberapa hal bisa berperan dalam peningkatan risiko serangan panik.
Meski tidak diketahui apa yang menyebabkan serangan panik atau gangguan panik, tetapi faktor-faktor ini mungkin berperan:
Baca juga: 8 Fakta Serangan Panik yang Penting Diketahui
Serangan panik mungkin datang tiba-tiba dan tanpa peringatan di awal. Namun, hal ini bisa dipicu oleh situasi tertentu.
Menurut riset, respons "flight of fight" yang secara alami terjadi pada tubuh sangat berperan dalam serangan panik.
Misalnya, saat ada hewan buas yang mengejar kita, tubuh akan bereaksi secara naluriah. Akibatnya, denyut jantung dan pernapasan akan meningkat saat tubuh bersiap untuk situasi yang mengancam jiwa tersebut.
Reaksi yang sama juga terjadi saat serangan panik. Namun, pada penderita serangan panik respons tersebut terjadi meskipun tidak ada bahaya yang jelas terjadi.
Lalu, apa yang harus kita lakukan saat orang di sekitar kita mengalami serangan panik?
Saat kita menemui seseorang mengalami serangan panik, berikut hal-hal yang bisa kita lakukan:
1. Tetap tenang