Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/02/2020, 15:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Banyak orang menggemari cokelat karena rasanya yang terbukti lezat dan menggugah selera. 

Tapi tahukah Anda jika tak semua cokelat berasa manis? 

Dark chocolate atau cokelat hitam adalah salah satu contoh cokelat yang terkenal dengan rasa pahitnya.

Baca juga: 8 Jenis Buah yang Baik Dikonsumsi untuk Program Diet

Hal itu dikarenakan cokelat hitam memiliki kandungan kakao yang lebih banyak dan kadar gula lebih rendah daripada cokelat pada umumnya.

Namun, meskipun pahit, dark chocolate tetap patut untuk dikonsumsi.

Melansir Health Line, bukan omong kosong lagi bahwa konsumsi cokelat hitam terbukti dapat meningkatkan kesehehatan dan menurunkan risiko penyakit jantung.

Berikut ini penjelasan mengenai 7 manfaat cokelat hitam bagi kesehatan:

1. Cukup bergizi

Cokelat hitam dengan kandungan kakao yang tinggi termasuk makanan yang cukup bergizi. Hal itu dikarenakan cokelat hitam kaya kakao mengandung jumlah serat larut yang layak dan sarat akan mineral.

Dalam 100 gram cokelat hitam dengan 70–85 persen kakao, di antaranya mengandung:

  • 11 gram serat
  • 67 persen kecukupan zat besi harian
  • 58 persen kecukupan magnesium harian
  • 89 persen kecukupan tembaga harian
  • 98 persen kecukupan mangan harian

Cokelat hitam dengan kandungan kakao tinggi juga memiliki banyak kalium, fosfor, seng, selenium, dan stimulan seperti kafein atau theobromine.

Selain itu, dalam 100 gram cokelat hitam juga terkandung 600 kalori dan gula dalam jumlah sedang.

Profil asam lemak dalam cokelat hitam juga sangat baik. Lemak yang terkandung dalam jenis cokelat ini kebanyakan adalah lemak jenuh dan tak jenuh tunggal. Sementara hanya ada sedikit lemak tak jenuh ganda dalam cokelat hitam.

2. Sumber aktioksidan yang kuat

ORAC adalah singkatan dari oxygen radical absorbance capacity atau kapasitas penyerapan radikal oksigen. Hal itu merupakan ukuran aktivitas antioksidan makanan.

Pada dasarnya, para peneliti mengatur sekelompok radikal bebas terhadap sampel makanan dan melihat seberapa baik antioksidan dalam makanan dapat "melucuti" radikal buruk tersebut.

Baca juga: 5 Jenis Makanan Pencegah Kanker hingga Sakit Jantung

Relevansi biologis dari nilai-nilai ORAC dipertanyakan karena itu diukur dalam tabung reaksi dan mungkin tidak memiliki efek yang sama dalam tubuh.

Namun dalam pengujian, diketahui bahwa biji kakao mentah dan tidak diproses termasuk makanan dengan skor tertinggi sebagai sumber antioksidan.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau