Berasal dari hutan di Asia, sri rejeki atau beras tumpah bisa menjadi tanaman pembersih udara yang cantik untuk dikoleksi.
Kemampuannya dalam menghilangkan benzene, karbon monoksida, dan formaldehida juga dianggap sebagai nilai plus.
Jauhkan tumbuhan pembersih udara ini dari anjing peliharaan Anda. Sebab jika terpapar, ada efek samping berbahaya yang bisa muncul.
10. Lili perdamaian (Spathiphyllum)
NASA mengakui kehebatan tanaman pembersih udara ini. Bahkan, lili perdamaian masuk ke dalam daftar tiga tanaman pembersih udara terbaik.
Tumbuhan ini bisa menghilangkan amonia, formaldehida, hingga benzene.
Namun hati-hati, tanaman pembersih udara ini beracun untuk kucing, anjing, dan manusia.
Efek sampingnya bisa berupa sensasi terbakar pada kulit dan iritasi kulit pada orang dewasa.
Jangan anggap remeh udara kotor yang Anda hirup ke dalam paru-paru. Banyak gejala merugikan dari menghirup udara kotor, yang bisa Anda rasakan, seperti:
- Kekeringan dan iritasi kulit, mata, hidung, hingga tenggorokan
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Sesak napas
- Alergi
- Batuk
- Mual
- Pusing
- Tersumbatnya rongga sinus
Baca juga: Tanaman Hias Dipastikan Tidak Efektif Bersihkan Udara dalam Rumah
Biasanya, gejala dari menghirup udara kotor di dalam ruangan ini akan muncul sekitar beberapa jam, hingga akhirnya hilang saat meninggalkan ruangan yang berisikan udara kotor itu.
Beberapa gejala di atas juga bisa diakibatkan oleh penyakit.
Maka dari itu, datanglah ke dokter untuk berkonsultasi dan mendapatkan perawatan.
Sekali lagi, jangan meremehkan polusi udara di dalam ruangan rumah.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan, ada beberapa penyakit mematikan yang bisa dibawa polusi udara dalam ruangan, yaitu:
- Stroke
- Penyakit jantung iskemik (penyempitan pembuluh darah jantung)
- Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
- Kanker paru-paru
Selain itu, hampir setengah kematian akibat pneumonia pada anak di bawah 5 tahun, disebabkan oleh partikel yang dihirup dari polusi dalam rumah.
Jangan lagi menyepelekan masalah polusi dalam rumah, ya!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.