Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Menghilangkan Kebiasaan Ngemil Tak Sehat

Kompas.com - 23/02/2020, 13:36 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa orang punya kecenderungan melampiaskan stres atau kegelisahan dengan makan atau minum sajian tertentu di luar jam makan utama.

Kebiasaan ngemil atau mengudap tersebut apabila tidak dikendalikan bisa menyebabkan penumpukan kalori di dalam tubuh.

Melansir Live Strong, kebiasaan menumpuk kalori yang tidak diimbangi aktivitas fisik rentan menimbulkan obesitas, kegemukan, diabetes tipe 2, stroke, sampai penyakit jantung.

Kecenderungan orang untuk mengudap saat menghadapi stres atau tekanan merupakan tanda gangguan makan.

Baca juga: Waspada, Diam-diam Ada Bahaya Kesehatan di Balik Kriuk-nya Kerupuk

Penulis buku Life is Hard, Food is Easy: The 5-Step Plan to Overcome Emotional Eating and Lose Weight on Any Diet, Linda Spangle, RN, MA, menyebutnya makan yang emosional.

Ahli diet dari University of Maryland AS, Jane Jakubczak, RD, LD, memperkirakan zaman sekarang sebagian besar orang tidak lagi makan dengan alasan lapar.

Ia menyebut, 75 persen orang zaman sekarang cenderung makan atau minum dengan alasan emosional.

Pasalnya, orang terbiasa menggunakan makanan atau minuman sebagai hadiah untuk dirinya sendiri.

"Sekarang kita tidak lagi makan karena lapar. Tapi karena stres, bosan, sampai depresi," jelas Jakubczak, seperti dilansir dari Web MD.

Baca juga: Obesitas Dapat Sebabkan Penyakit Jantung, Kok Bisa?

Melansir Everyday Health, ada beberapa jenis makanan dan minuman yang kerap jadi pelampiasan orang saat stres. Coba hilangkan kebiasaan tersebtut dengan cara berikut:

1. PIlih asupan lebih sedikt gula

Sejak dini, kita terbiasa "merayakan" sesuatu dengan yang manis-manis. Misalkan permen atau roti ulang tahun.

Dari kultur tersebut, orang jadi menggunakan makanan atau minuman manis sebagai sesuatu yang bikin nyaman dan menenangkan.

Memang, orang yang baru dilanda stres atau sedih bisa merasa senang dan nyaman sesaat setelah mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gula.

Namun, kebiasaan tersebut tidak sehat. Sebagai gantinya, coba ganti asupan manis seperti es krim, minuman manis, kue, dan roti bertabur krim gula dengan buah.

Untuk tahap awal, Anda juga bisa mengubah kebiasaan mengonsumsi roti dan kue supermanis dengan opsi yang gulanya lebih sedikit.

Saat sedang tidak tahan ngemil asupan banyak gula, coba alihkan perhatian dengan kegiatan yang menyenangkan seperti melukis, bermain musik, berkebun, dll.

Baca juga: Era Boba dan Mukbang, Pemenuhan Gizi Seimbang Milenial Kian Menantang

2. Cari alternatif karbo yang sehat

Beberapa orang punya kecenderungan ngemil karbohidrat saat menghadapi stres atau tekanan.

Mereka bisa makan pasta, roti, kentang goreng, atau nasi dengan porsi berlebihan untuk menghilangkan rasa sedih atau stres.

Saat menghadapi tekanan atau stres dan ingin mengudap karbohidrat, coba pilih karbo yang lebih sehat seperti gandum biji utuh, kentang manis, atau brokoli.

Hal yang tak kalah penting, cari akar penyebab Anda gelap mata mengonsumsi karbo.

Misalkan kebiasaan ini dipicu stres, coba kuasai situasinya dengan bernapas dalam-dalam untuk menangkan diri.

Selain itu, minimalkan stres dengan cara tidak terburu-buru saat berangkat beraktivitas, ikut kelas meidtasi, atau yoga yang bisa menenangkan.

Baca juga: Ahli Gizi Ingatkan Bahaya Frozen Food buat Anak

3. Pilih opsi selain kerupuk dan keripik

Seperti halnya gula, sebagian orang juga doyan ngemil makanan bercita rasa asin yang renyah untuk mengatasi stres, frustasi, atau marah.

Padahal, makanan seperti kerupuk atau keripik yang sekilas "ringan" tersebut mengandung kalori yang tinggi.

Agar hidup Anda lebih sehat, coba ganti camilan asin-asin tersebut dengan kacang panggang yang minim garam.

Selain kandungan lemak jahatnya lebih sedikit, kacang panggang juga mengandung protein dan serat yang bisa membuat perut kenyang lebih lama.

Setelah sukses dengan kacang panggang, variasikan camilan dengan sayur dan buah bertekstur renyah. Anda bisa memilih apel, seledri berbatang besar, atau wortel.

Ada baiknya Anda juga tidak sering-sering kontak dengan biang stres.

Baca juga: 9 Manfaat Tidur Siang, Tekan Stres hingga Kurangi Risiko Sakit Jantung

4. Cari sumber lemak yang lebih sehat

Sejumlah orang suka makan makanan dan minuman tinggi lemak saat stres.

Mereka suka ngemil makanan bergelimang keju, susu, es krim, steak, burger, dan sebagainya.

Tekstus lemak yang creamy membuat sebagian orang merasa nyaman setelah mengonsumsinya.

Jika Anda termasuk orang yang hobi ngemil es krim saat sedih atau stres, coba ganti dengan membuat smoothies dari buah-buahan yang sudah dibekukan.

Pilihan lebih sehat lainnya adalah granola bar atau alpukat. Bisa juga dengan membuat popcorn yang minim butter, gula, dan garam.

Apabila Anda termasuk orang yang saat stres doyan ngemil asupan berlemak tinggi, coba perbaiki suasana hati dengan aktivitas seru seperti naik gunung, bersepeda, dll.

Baca juga: Kapan Waktu Terbaik Minum Kopi?

5. Pilih yang kafeinnya lebih sedikit

Tak hanya makanan, minuman seperti kopi dan soda yang tinggi kafein dan gula juga kerap jadi bahan pelampiasan saat menghadapi tekanan emosional.

Padahal, konsumsi kafein berlebihan dapat mengakibatkan susah tidur yang berbahaya bagi kesehatan.

Jika Anda terbiasa minum kopi atau soda, coba ganti opsi yang kadar kafein dan gulanya lebih sedikit.

Anda bisa memilih teh tawar, kombucha, kopi decaf, atau infused water.

Bila Anda termasuk orang yang susah berpikir sebelum menenggak kopi atau soda, coba variasikan ritme atau tempat kerja alih-alih hanya mengandalkan kafein.

Selain mengganti pilihan makanan atau minuman yang lebih sehat, Anda juga bisa mengalihkan kebiasaan ngemil dengan kegiatan lainnya.

Coba naik turun tangga, mendengarkan musik, atau sekadar jalan-jalan ringan saat dilanda stres.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau