KOMPAS.com - Di samping vitamin E, mungkin vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang paling dikenal oleh orang Indonesia.
Banyak orang Indonesia menganggap vitamin C sebagai solusi untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Ketika Anda kehujanan atau kelelahan, ada saja sahabat atau keluarga yang menganjurkan Anda untuk meminum suplemen vitamin C.
Baca juga: 8 Manfaat Serum Vitamin C bagi Tubuh
Begitu juga ketika Anda mulai flu, suplemen vitamin C kembali jadi rekomendasi “obat” yang wajib diminum. Bahkan yang tak kalah populer, anggapan suplemen vitamin C sebagai obat sariawan.
Beberapa anggapan mengenai vitamin C di atas tidak sepenuhnya salah.
Vitamin C adalah salah satu nutrien yang dibutuhkan untuk tubuh.
Fungsinya mulai dari meningkatkan daya tahan tubuh, membantu tubuh dalam memproduksi kolagen dan proses penyembuhan luka, serta melindungi sel-sel tubuh dari serangan radikal bebas.
Vitamin C juga dikenal dengan nama asam askorbat.
Meski penting untuk tubuh, tubuh manusia tidak dapat memproduksi vitamin C sendiri.
Oleh karena itu kita harus mendapatkannya dari sumber lain, yaitu buah-buahan sayur-sayuran, hingga suplemen vitamin C.
Dengan alasan di atas, lalu berapa kebutuhan vitamin C tubuh sebenarnya?
Selain sayur dan buah, suplemen vitamin C seringkali menjadi pilihan praktis bagi kebanyakan orang, terutama yang tinggal di perkotaan untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Tak jarang suplemen tersebut dijual dengan dosis yang tinggi, yaitu hingga 1000 mg.
Namun benarkah tubuh manusia membutuhkan sebanyak itu?
Baca juga: Alasan untuk Menghindari Asupan Vitamin C Dosis Tinggi
Sayangnya tidak.