Dengan begitu, ibu hamil jadi gampang merasa kembung atau mual mirip masuk angin, terutama pada masa awal kehamilan.
Selanjutnya, proses pencernaan juga terpengaruh ketika janin tumbuh semakin besar pada trimester akhir kehamilan.
Pertumbuhan janin mendesak organ-organ di sekitarnya. Hal itu menyebabkan masalah pencernaan seperti sembelit dan kelebihan gas di perut, mirip gejala masuk angin.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Ibu Hamil Pantang Minum Susu Kedelai?
Selain dari faktor hormonal dan fisik, ibu hamil juga gampang merasa masuk angin saat mengonsumsi makanan tertentu.
Seperti dilansir Baby Centre, angin adalah produk sampingan saat bakteri di usus besar memecah makanan yang tidak tercerna di perut.
Bagi beberapa orang, mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan gula dapat menyebabkan kelebihan gas di perut.
Beberapa makanan tersebut antara lain: apel, aprikot, ceri, mangga, buah pir, dan semangka.
Ada juga brokoli, kembang kol, kacang hijau, jamur, bawang, dan produk gandum.
Beberapa makanan tinggi lemak seperti gorengan dan susu tinggi laktosa, juga kerap dikeluhkan sebagai biang kelebihan gas penyebab masuk angin pada ibu hamil.
Baca juga: Ibu Hamil Susah Tidur? Atasi dengan 6 Cara Berikut
Ada beberapa cara mengatasi atau mencegah masuk angin pada ibu hamil.
Antara lain menjaga daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi tinggi dan seimbang. Selain itu, hindari sejumlah makanan pemicu gas di perut di atas.
Agar tidak mudah masuk angin, ibu hamil juga disarankan untuk makan dalam porsi kecil tapi sering untuk menimalkan gangguan pencernaan.
Hal yang tak kalah penting, usahakan tetap berolahraga ringan sepanjang kehamilan.
Tak hanya menjaga daya tahan tubuh agar tak gampang sakit, olahraga juga bikin pencernaan lebih lancar.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan