KOMPAS.com - Banyak orang mengandalkan kendaraan umum seperti bus dan kereta api untuk menunjang kegiatan sehari-hari.
Ketika wabah penyakit akibat virus seperti corona biang Covid-19 atau flu merebak, beberapa orang khawatir tertular penyakit dari sesama pengguna transportasi publik.
Lantas, benarkah transportasi umum seperti seperti bus, komuter, atau kereta api rentan menjadi tempat penularan penyakit?
Baca juga: 8 Cara Cegah Tertular Penyakit saat Naik Kendaraan Umum
Profesor epidemiologi Dr. Stephen S. Morse dari Mailman School of Public Health Columbia University, AS menjawab, ada dua faktor utama penularan virus di suatu tempat.
Pertama, terkait tingkat kepadatan suatu tempat. Kedua, dipengaruhi berapa lama seseorang menghabiskan waktu di sana.
Sejumlah kendaraan umum seperti komuter atau bus terkadang membuat para penumpang berjejal.
Padahal, risiko penularan penyakit antarmanusia seperti infeksi virus corona bisa terjadi dari jarak dua meter.
"Risiko tertular penyakit mungkin sama-sama tinggi dengan penularan di tempat berkumpulnya banyak orang. Tapi waktu terpapar penyakit lebih pendek," jelas Dr. Morse, seperti dilansir The New York Times (5/5/2020).
Baca juga: Salaman, Tos, Adu Kepal Tangan, Mana Paling Baik Cegah Penularan Penyakit?
Kebanyakan orang yang menggunakan transportasi publik memang menghabiskan waktu relatif lebih singkat ketimbang beraktivitas di kantor atau sekolah.
Hingga kini, studi terkait penularan virus corona jenis baru SARS-CoV-2 di tempat publik memang masih terbatas.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.