Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Hal yang Membuat Ibu Hamil Rentan Alami Infeksi

Kompas.com - 13/03/2020, 14:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Masa kehamilan membuat para wanita rentan tertular berbagai penyakit dan infeksi.

Beberapa infeksi yang terjadi selama kehamilan bisa berisiko fatal bagi kesehatan sang ibu. Bahkan, janin dalam kandungan pun juga bisa mengalami berbagai komplikasi kesehatan karena infeksi yang dialami sang ibu.

Hal ini membuat mereka harus ekstra hati-hati terhadap kesehatan diri dan janin yang dikandungnya.

Baca juga: Makan Prasmanan atau Nasi Boks, Mana yang Lebih Aman Cegah Penularan Virus?

Lalu, apa yang membuat para wanita rentan mengalami infeksi dan jatuh sakit selama masa kehamilan?

Melansir Healthline, ada dua faktor yang membuat ibu hamil rentan mengalami infeksi dan jatuh sakit, yakni adanya perubahan daya tahan tubuh dan hormon.

Perubahan daya tahan tubuh

Sistem kekebalan tubuh wanita berubah-ubah agar embrio berhasil ditanamkan dalam janin dan berkembang dengan baik.

Kondisi ini berlangsung selama 12 minggu pertama kehamilan untuk agar embrio benar-benar tertanam dengan baik dalam rahim.

Selama 15 minggu berikutnya, sistem kekebalan tubuh wanita mengalami penekanan agar sel janin tumbuh dan berkembang.

Beberapa sel janin ini memiliki antigen dari ayah yang akan beresiko diserang jika sistem kekebalan tubuh sang ibu terlalu aktif.

Sistem imunitas sang ibu kembali tinggi ketika mendekati masa persalinan untuk membentuk kontraksi.

Menurut James Betoni, spesialis Spesialis Obstetri dan Ginekologi, perubahan sistem kekebalan tubuh dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi virus, bakteri, dan parasit tertentu.

"Ibu yang sakit saat masa kehamilan tidak akan membuat janin ikut sakit. Namun, beberapa infeksi bisa menulat ke bayi melalui plasenta atau selama proses persalinan," ucap Betoni, dilansir dari laman Family Education.

Perubahan hormon

Selain perubahan fungsi kekebalan tubuh, perubahan hormon juga dapat meningkatkan risiko infeksi. Fluktuasi kadar hormon ini sering memengaruhi saluran kemih, yang terdiri dari:

  • ginjal yang merupakan organ yang menghasilkan urin
  • ureter yaitu tabung yang membawa urin dari ginjal ke kandung kemih
  • kandung kemih yang merupakan tempat penyimpanan urin
  • uretra yang berfungsi mengangkut urin ke luar tubuh.

Baca juga: Riset Buktikan Meditasi Mindfulness Dapat Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

Rahim yang mengembang selama masa kehamilan akan membuat ureter mengalami tekanan. Sementara itu, tubuh meningkatkan produksi hormon yang disebut progesteron untuk melemaskan otot ureter dan kandung kemih.

Akibatnya, urin tertinggal di kandung kemih terlalu lama dan meningkatkan risiko infeksi saluran kemih.

Perubahan hormon juga membuat para wanita lebih rentan terhadap jenis infeksi ragi yang dikenal sebagai kandidiasis.

Tingkat estrogen yang lebih tinggi dalam saluran reproduksi juga membuat para wanita rentan terhadap infeksi jamur.

Wanita hamil dan infeksi Virus Corona

Melansir laman Pusat Pencegahan dan Pengendalian penyakit AS (CDC), perubahan imunologis dan fisiologis selama masa kehamilan juga membuat wanita rentan terhadap infeksi pernapasan virus, termasuk COVID-19.

Namun, belum ada data yang membuktikan bahwa virus corona jenis baru ini bisa meningkatkan risiko keguguran.

Virus corona jenis baru menyebar melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.

Hingga saat ini, belum ada kasus bayi yang bari lahir dari ibu positif corona juga positif terinfeksi.

Selain itu, virus corona tidak trerdeteksi dalam sampel cairan ketuban atau ASI.

Mencegah infeksi selama kehamilan

Kabar abiknya, infeksi selama masa kehamilan bisa dicegah dengan cara mudah. Melansir laman Healthline, berikut cara mencegah infeksi selama masa kehamilan:

  • Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air. Hal ini sangat penting dilakukan terutama setelah menggunakan kamar mandi, mengolah daging dan sayuran mentah, dan bermain dengan anak-anak.
  • Hindari konsumsi daging yang kurang matang.
  • Jangan mengkonsumsi produk susu yang tidak dipasteurisasi atau mentah.
  • Jangan berbagi peralatan makan, gelas, dan makanan dengan orang lain.
  • Hindari membersihkan kotoran hewan peliharan dan jauhi hewan pengerat liar.
  • Lakukan hubungan seks yang aman dan lakukan pemeriksaan untuk mengetahui risiko infeksi menular seksual.
  • Lakukan vaksin secara teratur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau