KOMPAS.com - Beberapa orang sulit menghentikan kebiasaan menyentuh wajah.
Tanpa sadar, sejumlah orang kerap mengusap wajah, menyentuh hidung, mengupil, atau mengucek mata.
Walaupun sekilas sepele, kebiasaan tersebut berdampak besar karena bisa menjadi biang jerawat sampai pintu penularan penyakit infeksi saluran pernapasan.
Baca juga: Bisakah Kendaraan Umum jadi Ladang Penularan Penyakit?
Di tengah wabah infeksi virus corona penyebab Covid-19, para ahli turut menyerukan agar kita tidak menyentuh wajah, terutama mata, hidung, dan mulut saat kebersihan tangan tak terjamin.
"Menyentuh wajah sudah menjadi fitrah manusia," jelas Dr Otto Yang, pakar penyakit menular dari University of California Los Angeles (UCLA), seperti dilansir South China Morning Post (9/3/2020).
Studi yang diterbitkan di jurnal PLoS One juga menyebut, kebiasaan menyentuh wajah bisa disebabkan perasaan negatif.
Menyentuh wajah membantu orang menghadapi rasa cemas, gelisah, atau tidak nyaman.
Baca juga: Perlukah Sabun Khusus Antibakteri untuk Cuci Tangan Cegah Penyakit?
Kendati alamiah, namun kebiasaan menyentuh wajah perlu dicegah. Meskipun tak mudah, ada kiat untuk menanggulangi perilaku tak sehat tersebut.
Melansir Health, berikut beberapa cara untuk kebiasaan menyentuh wajah:
Menyentuh wajah bisa jadi kebiasaan yang tidak disadari. Coba sesekali, sadari kebiasaan ini. Bila perlu, hitung berapa kali Anda menyentuh wajah dalam sehari.
Dengan menyadari perilaku menyentuh wajah dan bahayanya, Anda punya dorongan pribadi untuk menghentikan kebiasaan tak sehat ini.
Orang biasanya memiliki alasan mengapa jadi hobi menyentuh wajah.
Untuk mengatasinya, coba identifikasi bagian wajah Anda yang paling sering disentuh dan mengapa.
Bisa jadi orang kerap memegang hidung, mengelus bulu di alis, memecet jerawat, atau mengggit kuku saat stres.
Setelah mengetahui penyebab pasti menyentuh wajah, Anda selangkah lebih dekat untuk mengatasinya dengan cara mencari dan menerapkan solusinya.
Baca juga: 8 Cara Cegah Tertular Penyakit Saat Naik Kendaraan Umum