Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua, Ini Alasan Anak Sebaiknya di Rumah Saja saat Wabah Corona

Kompas.com - 17/03/2020, 07:59 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Sumber CNN, Vox

KOMPAS.com - Seruan gerakan social distancing (pembatasan sosial) untuk mencegah penularan virus corona biang Covid-19 turut menjangkau anak-anak.

Social distancing adalah gerakan menjaga jarak setidaknya dua meter dari orang lain dan menghindari kerumunan untuk mencegah penularan penyakit.

Untuk itu, ada anjuran untuk memindahkan kegiatan belajar anak-anak dari sekolah ke rumah, demi memperlambat penyebaran virus corona.

Baca juga: Panduan Social Distancing untuk Cegah Penyebaran Virus Corona

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) lewat akun Instragram @idai_ig turut menyarankan orangtua untuk tidak mengajak anak-anak ke tempat ramai seperti pasar, mal, bioskop, destinasi wisata, dan naik kendaraan umum.

Pikir dua kali risiko penyebaran penyakit

Pada saat anak-anak belajar di rumah, orangtua boleh jadi kebingungan saat si kecil merengek minta main bareng temannya. Orangtua perlu bijak menimbang risikonya.

"Ada bukti kalau virus corona bisa hidup di permukaan plastik atau logam sampai sembilan hari," Dr. Asaf Bitton dari Brigham and Women's Hospital dan Harvard T.H. Chan School of Public Health AS, seperti dilansir dari CNN.

Baca juga: Kulineran di Luar Rumah saat Virus Corona Merebak, Amankah?

Menurut Bitton, Covid-19 adalah penyakit yang gampang menular. Penyebaran penyakit yang muncul sejak akhir Desember 2019 ini juga sulit diprediksi.

"Anak-anak dan orang dewasa sengaja diminta beraktivitas di rumah agar tidak terpapar virus dari anak-anak atau orang lain yang mungkin tidak sadar dirinya punya virus corona," jelas Bitton.

Para orangtua dan anaknya tidak diminta tinggal di rumah dan tak melakukan apa-apa.

Akan tetapi, keluarga tetap beraktivitas di dalam rumah, rajin cuci tangan dengan benar, serta menjaga kebersihan.

Baca juga: 4 Salah Kaprah yang Bikin Wabah Virus Corona Kian Merebak

Anak-anak bukan golongan rentan, tapi bisa menyebarkan

Anak-anak dalam kondisi tubuh sehat kemungkinannya kecil untuk terinfeksi virus corona. Jika anak-anak terinfeksi, dampaknya juga tidak fatal seperti orang lansia.

Namun, anak-anak dengan gangguan imun, penderita kanker, atau penyakit kronis bisa berisiko jika terpapar virus corona.

Jika sebagian besar anak-anak tidak bahaya terinfeksi virus corona, lantas mengapa tetap perlu berhati-hati?

Profesor pencegahan penyakit menular dari Vanderbilt University School of Medicine AS, Schaffner, menjawab anak-anak berpotensi menyebarkan penyakit Covid-19.

"Berkaca dari influenza yang sama-sama disebabkan virus corona jenis berbeda, anak-anak bisa menyebarkan virus dalam skala yang besar," kata dia.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Suplemen Vitamin C Ampuh Tangkal Virus Corona

Akan tetapi, di tengah merebaknya wabah, studi terkait anak-anak bisa menjadi sumber penularan virus corona belum ada.

Namun, setiap orang perlu waspada terhadap setiap kemungkinan. Pasalnya, dampak infeksi virus corona bisa fatal bagi orang lansia dan pengidap penyakit kronis.

Jika orangtua ingin memperbolehkan anaknya bermain bareng temannya di tengah pandemi Covid-19, ada baiknya rancang segala sesuatunya dengan matang.

Pilih teman bermain anak yang tidak memiliki gejala batuk, pilek, dan demam. Ajak teman yang tidak terlalu banyak, misalkan dua anak.

Jika memungkinkan, main di halaman atau udara terbuka. Gunakan cairan antikuman untuk membersihkan mainan anak, termasuk barang-barang yang sering disentuh anak.

Bersihkan kembali semuanya setelah digunakan. Dan, pastikan anak mencuci tangan anak dengan benar setelah bermain.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Health
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Health
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Health
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Health
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Health
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Health
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Health
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau