Hal itu berkaita dengan berbagai faktor daya tahan tubuh. Misalnya, interleukin-1 dan tumor necrosis factor (TNF) yang berperan untuk mengatasi sel kanker.
Saat tidur, kadar interleukin-1 dan TNF tersebut akan tinggi di dalam darah dan menurun drastis ketika bangun.
Begitu juga dengan natural killer cells (NKC) yang memiliki tugas untuk menghancurkan sel tumor dan virus. Pada orang yang kurang tidur, diketahui kadar NKC-nya turun jauh.
Selanjutnya, interleukin-1 juga dapat merangsag tidur masuk ke tahap tidur lebih dalam.
Sebuah penelitian membuktikan bahwa pemberian interleukin-1 pada hewan percobaan akan memberikan dorongan untuk tidur.
Baca juga: Tenggorokan Kering saat Bangun Tidur, Bisa Jadi ini Penyebabnya
Sebaliknya, ketika pemberian dihentikan, hewan tersebut akan segera bangun. Kondisi serupa juga terjadi pada pemberian TNF.
Hal tersebut bisa menjadi bukti bahwa tidur dan berbagai hormon bekerja secara sinergis dalam sistem daya tahan tubuh.
Keduanya bisa saling melengkapi dan bekerja sama dalam memperbaiki sistem daya tahan tubuh.
Maka dari itu, untuk menjaga kesehatan, seseorang tidak cukup hanya mengonsumsi makanan bergizi dan berolahraga secara teratur.
Namun, pola tidur yang teratur dan berkualtas diyakini dapat juga ikut mendukung peningkatan kesehatan tubuh.
Baca juga: Ini Durasi Tidur Ideal Berdasarkan Usia
Melansir Kompas.com (3/2/2020), dalam materi promosi kesehatan yang dibuat Kementerian Kesehatan (Kemkes) RI, ada 7 ancaman yang bisa dirasakan seseorang ketika kurang tidur.
Berikut kerugiannya: