Namun, perlu diketahui, bakteri Mycobacterium tuberculosis yang masuk ke dalam saluran pernapasan tidak akan langsung menginfeksi individu tersebut.
Ada berbagai proses yang akan terjadi sehingga bisa dimanfaatkan untuk mencegah bakteri berkembang.
Baca juga: Beda Gejala Tuberkulosis pada Anak-anak dan Orang Dewasa
Tubuh yang memiliki kekebalan atau imunitas yang baik, diketahui dapat menghalangi perkembangan kuman penyebab TBC.
Begitu juga sebaliknya, apabila kekebalan tubuh rendah, maka bakteri tersebut akan mudah berkembang serta menyerangorgan target.
Maka dari itu, seseorang harus senantiasa meningkatkan daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang tuberkulosis maupun penyakit lainnya.
Bahkan, menurut dr. Samuel Sembiring dalam bukunya, tidak semua orang yang memiliki kontak erat dengan penderita tuberkulosis pasti akan mengidap penyakit itu juga.
Hal tersebut kembali lagi, sangat bergantung dengan kondisi daya tahan tubuh masing-masing.
Menurut referensi, sekitar 2/3 penduduk Indonesia terinfeksi tuberkulosis, tapi dalam fase laten atau tidak sakit tuberkuosis.
Namun, apabila sewaktu-waktu seseorang dengan tuberkulosis pasif atau dalam fase laten ini mengalami penurunan kekebalan tubuh, misalnya terkena HIV/AIDS, maka akan muncul gejala-gejala penyakit tuberkulosis.
Baca juga: Mengapa Penderita TBC Mengalami Penurunan Berat Badan?
Sementara itu, bagi penderita TBC sebaiknya melakukan beberapa hal berikut untuk menghindari penularan penyakit kepada orang lain:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.