Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa semakin gelap kulit, maka diperlukan waktu lebih lama untuk terpapar matahari agar tubuh mampu mensitensis provitamin D mejadi vitamin D.
Dengan kata lain, pigmen kulit sebenarnya berfungsi sebagai sun block alami, sehingga semakin banyak pigmen kulit, maka semakin gelap kulit dan tubuh kian berisiko kekurangan vitamin D.
Baca juga: Peran Vitamin C Dosis Tinggi di Tengah Pandemi Virus Corona
Melansir Buku Vitamin D dan Autoimunitas (2018) karya Kusworini Handono, dkk., vitamin D merupakan salah satu jenis vitamin larut lemak yang dapat membantu penyerapan kalsium dan fosfat.
Dua jenis mineral tersebut diketahui penting bagi tubuh untuk pembentukan dan perlindungan tulang serta gigi.
Vitamin D termasuk vitamin yang banyak ditemukan pada sumber makanan hewani, seperti:
Selain dari makanan, vitamin D dapat disentesis oleh tubuh dengan bantuan sinar matahari melalui proses aktivasi previtamin D yang ada di kulit menjadi vitamin D dengan bantuan sinar ultraviolet (UV) B pada jam tertentu.
Namun, penelitian beberapa tahun terakhir, mengungkapkan bahwa vitamin D terbukti penting bukan hanya untuk kesehatan tulang (skeletal) dan gigi, tapi juga memiliki efek homeostasis pada jaringan-jaringan di luar tulang (non-skeletal) yang luas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.