Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/04/2020, 06:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Kekurangan vitamin D bisa menimbulkan gangguan yang cukup serius bagi seseprang.

Studi menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D pada ibu hamil dapat menyebabkan timbulnya pre-ekamsi pada akhir kehamilannya.

Selain itu, kekurangan vitamin D pada ibu hamil dapat juga menyebabkan bayi yang dilahirkan cenderung menderita kejang hipoalsemia.

Baca juga: Waspada, Paparan Sinar UV dari Matahari Bisa Picu Kanker Kulit

Sementara, pada anak-anak, kekurangan zat gizi ini diketahui dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan tulang.

Begitu juga pada orang dewasa. Kekurangan vitamin D pada kelompok masyarakat ini bisa menyebabkan gangguan pada tulang dan diduga sebagai faktor yang turut berperan dalam terjadinya osteoporosis.

Melihat berbagai dampak kesehatan tersebut, kiranya perlu bagi setiap orang untuk tahu berbagai tanda atau gejala yang mungkin timbul akibat kekurangan vitamin D.

Dengan mengenali secara dini tanda dan gejala itu, seseorang bisa segera mengambil tindakan pencegahan agar tidak terjadi efek kekurangan vitamin D lebih lanjut.

Baca juga: Dokter Sebut Ubah Warna Kulit Jadi Putih Bisa Picu Kanker Kulit

Gejala kekurangan vitamin D

Dalam Buku Sehat Selalu dengan Vitamin D (2016) karya Dr. Dessy Hermawan, S.Kep.,Ns., M.Kes, dijelaskan ada beberapa tanda dan gejala yang dapat diamati apabila tubuh mengalami kekurangan vitamin D dalam darah.

Berikut ciri-cirinya:

1. Sering mengalami gangguan mood atau stres

Sudah ada banyak penelitan yang mengungkap adanya korelasi positif antara kadar serotonin dan kadar vitamin D di dalam darah.

Serotonin adalah hormon yang berkaitan dengan rasa bahagia di otak.

Orang-orang yang kadar vitamin D dalam darahnya rendah dan kadar serotoninnya rendah juga, maka mereka cenderung mengalami rasa tidak bahagia atau depresi.

2. Nyeri tulang dan mudah lelah

Orang-orang yang mengalami kekurangan vitamin D di dalam darah melaporkan cenderung mengalami nyeri atau sakit pada tulang.

Selain itu, dalam kondisi tertentu, mereka juga mengeluhkan rasa lelah yang berlebihan dan mudah mengantuk.

Baca juga: Jangan Asal Pilih Sunscreen, Ini Rekomendasi Dokter Spesialis Kulit

Hal itu mungkin terjadi akibat tulang kekurangan kalsium atau mengalami dmineralisasi tulang, sehingga tulang mengalami kerapuhan dan tumbul nyeri saat berkegiatan.

Sementara, rasa lelah dan cepat mengantuk, dikaitkan dengan fungsi vitamin D yang dapat mempermudah penyerapan kalsium di dalam usus.

Jadi, ketika vitamin D rendah, maka kemungkinan besar tubuh akan mengalami kekurangan kalsium di dalam darah.

Padahal, kalsium ini sangat diperlukan tubuh untuk kontraksi otot dan untuk menimbulkan sinyal pada sel saraf.

Akibatnya, tubuh akan mudah lelah dan mudah mengantuk saat mengalami kekurangan vitamin D serta kekurangan kalsium.

3. Kepala berkeringat

Salah satu tanda kekurangan vitamin D di dalam darah yang mudah diamati, yakni kulit kepala cenderung berkeringat terutama saat tidur.

Maka dari itu, kepala berkeringat berlebih pada bayi tidur merupakan salah satu indikator bahwa bayi tersebut kurang vitamin D, sehingga perlu dijemur di bawah sinar matahari pagi.
Namun, terkait mekanisme timbul banyak keringat pada kepala penderita kekurangan vitamin D belum dapat dijelaskan dengan pasti.

Baca juga: Bolehkah Anak-anak Pakai Sunscreen? Ini Saran Dokter Spesalis Kulit

4. Peningkatan berat badan atau obesitas

Sudah ada banyak juga penelitian yang menunjukkan adanya korelasi antara rendahnya kadar vitamin D dengan peningkatan kadar kolesterol dan juga peningkatan berat badan.

Dengan demikian, peningkatan berat badan berlebih bisa dijadikan salah satu indikator penilaian adanya kekurangan vitamin D dalam darah.

Pada penderita kekurangan vitamin D sering ditemui juga kasus mereka mudah lapar dan sering mengalami peningkatan gula darah akibat turunnya kemampuan tubuh memasukkan gula di dalam sel.

5. Kulit berubah menjadi lebih gelap

Semaki banyak pigmen kulit, maka diketahui kulit akan semakin berwarna gelap.

Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa semakin gelap kulit, maka diperlukan waktu lebih lama untuk terpapar matahari agar tubuh mampu mensitensis provitamin D mejadi vitamin D.

Dengan kata lain, pigmen kulit sebenarnya berfungsi sebagai sun block alami, sehingga semakin banyak pigmen kulit, maka semakin gelap kulit dan tubuh kian berisiko kekurangan vitamin D.

Baca juga: Peran Vitamin C Dosis Tinggi di Tengah Pandemi Virus Corona

Sumber vitamin D

Melansir Buku Vitamin D dan Autoimunitas (2018) karya Kusworini Handono, dkk., vitamin D merupakan salah satu jenis vitamin larut lemak yang dapat membantu penyerapan kalsium dan fosfat.

Dua jenis mineral tersebut diketahui penting bagi tubuh untuk pembentukan dan perlindungan tulang serta gigi.

Vitamin D termasuk vitamin yang banyak ditemukan pada sumber makanan hewani, seperti:

  • Ikan
  • Telur
  • Susu
  • Keju

Selain dari makanan, vitamin D dapat disentesis oleh tubuh dengan bantuan sinar matahari melalui proses aktivasi previtamin D yang ada di kulit menjadi vitamin D dengan bantuan sinar ultraviolet (UV) B pada jam tertentu.

Namun, penelitian beberapa tahun terakhir, mengungkapkan bahwa vitamin D terbukti penting bukan hanya untuk kesehatan tulang (skeletal) dan gigi, tapi juga memiliki efek homeostasis pada jaringan-jaringan di luar tulang (non-skeletal) yang luas.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com