KOMPAS.com – Pernahkah Anda merasa bisa mengingat sesuatu yang sudah lama terjadi, tapi lupa akan peristiwa yang sangat baru?
Gambaran itu juga bisa Anda lihat ketika mungkin pernah mendengar cerita dari kakek atau nenek yang sudah berusia lebih dari 70 tahun.
Di mana, mereka mampu bercerita panjang lebar dan mendetail mengenai kisah yang terjadi saat masih muda.
Baca juga: Tak Bisa Jawab 6 Pertanyaan Ini? Tanda Otak Alami Penurunan Fungsi
Misalnya, kakeh begitu bersemangat bercerita soal bagaimana harus bersembunyi dari kejaran tentara Belanda atau perjuangan mendapatkan cinta nenek. Padahal, kisah tersebut sudah berulang kali diceritakan.
Fenomena ini bisa menjadi bukti bahwa otak kakek mempunyai ingatan yang sangat baik tentang satu peristiwa di masa lalu secara mendetail, tapi bisa juga lupa terhadap peristiwa yang baru terjadi, yakni lupa jika pernah menceritakannya berulang kali.
Menurut Anda, mengapa otak bisa demikian?
Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S dalam bukunya berjudul Investasikan Otak Anda: Agar Otak Tetap Sehat, Cerda & Produktif di Masa Depan (2016), menerangkan memori atau ingatan bisa tersimpan lebih lama di otak karena memasukkan unsur emosional di sana.
Dijelaskan oleh dr. Yuda, memori secara garis besar terbagi menjadi dua, yakni:
Dua-duanya tergantung pada demensia, yakni kemerosotan semua kegiatan pikiran karena kerusakan atau penyakit pada otak.
Namun, sebuah penelitian menunjukkan pengalaman individu, bukan pengetahuan semantik, bisa dipertahankan lebih lama saat otak terkena demensia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.