Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Membuat Ingatan Tersimpan Lebih Lama di Otak

Kompas.com - 04/04/2020, 18:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Pernahkah Anda merasa bisa mengingat sesuatu yang sudah lama terjadi, tapi lupa akan peristiwa yang sangat baru?

Gambaran itu juga bisa Anda lihat ketika mungkin pernah mendengar cerita dari kakek atau nenek yang sudah berusia lebih dari 70 tahun.

Di mana, mereka mampu bercerita panjang lebar dan mendetail mengenai kisah yang terjadi saat masih muda.

Baca juga: Tak Bisa Jawab 6 Pertanyaan Ini? Tanda Otak Alami Penurunan Fungsi

Misalnya, kakeh begitu bersemangat bercerita soal bagaimana harus bersembunyi dari kejaran tentara Belanda atau perjuangan mendapatkan cinta nenek. Padahal, kisah tersebut sudah berulang kali diceritakan.

Fenomena ini bisa menjadi bukti bahwa otak kakek mempunyai ingatan yang sangat baik tentang satu peristiwa di masa lalu secara mendetail, tapi bisa juga lupa terhadap peristiwa yang baru terjadi, yakni lupa jika pernah menceritakannya berulang kali.

Menurut Anda, mengapa otak bisa demikian?

Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S dalam bukunya berjudul Investasikan Otak Anda: Agar Otak Tetap Sehat, Cerda & Produktif di Masa Depan (2016), menerangkan memori atau ingatan bisa tersimpan lebih lama di otak karena memasukkan unsur emosional di sana.

Dijelaskan oleh dr. Yuda, memori secara garis besar terbagi menjadi dua, yakni:

  • Ingatan terkait pengalaman (memori episodik)
  • Ingatan terkait fakta (memori semantik)

Dua-duanya tergantung pada demensia, yakni kemerosotan semua kegiatan pikiran karena kerusakan atau penyakit pada otak.

Namun, sebuah penelitian menunjukkan pengalaman individu, bukan pengetahuan semantik, bisa dipertahankan lebih lama saat otak terkena demensia.

Dalam penelitian lain juga diungkap, bahwa kenangan pribadi yang terkait dengan emosi yang kuat dapat dipertahankan lebih baik, bahkan pada orang dengan demensia Alzheimer.

Baca juga: Kanker Otak Glioblastoma: Gejala, Diagnosis, Cara Mengobati

Memasukkan unsur emosi

Sebuah studi dengan model binatang mengindikasikan bahwa sistem saraf yang mendasari ingatan, melibatkan amigdala atau pusat emosi dan saling berhubungan.

Amigdala secara kompleks memberi sebuah dimensi ingatan afektif, yang membuat penyimpanan memori menjadi jangka panjang.

Prinsip ini diketahui sangat penting ketika Anda ingin memaksimalkan fungsi otak, bahwa amigdala dan emosi dapat memperkuat ingatan.

Jadi, akan lebih baik bagi otak untuk memasukkan unsur emosi dibanding dengan mengulang-ulang sesuatu jika tujuannya untuk menyimpan informasi menjadi ingatan atau memori jangka panjang.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Otak Pecandu Pornografi?

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com