Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batas Konsumsi Vitamin C dan Bahayanya jika Sampai Berlebihan

Kompas.com - 15/04/2020, 18:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Banyak orang Indonesia menganggap vitamin C baik dikonsumsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh atau imunitas.

Beberapa orang juga meyakini bahwa konsumsi suplemen vitamin C dapat menjadi obat sariawan di mulut.

Dua pendapat itu memang tidak sepenuhnya keliru.

Pasalnya, vitamin C memang terbukti menjadi salah satu nutrisi yang dibutuhkan tubuh dengan fungsi antara lain, sebagai berikut:

  • Meningkatkan daya tahan
  • Membantu tubuh dalam memproduksi kolagen dan proses penyembuhan luka
  • Menjadi antioksidan untuk melindungi sel-sel tubuh dari serangan radikan bebas

Namun, beberapa orang mungkin masih berpikir jika semakin banyak minum vitamin C maka kian baik.

Padahal, anggapan tersebut kurang tepat. Pasalnya, ada batas konsumsi vitamin C harian yang patut dipatuhi agar tidak timbul masalah.

Baca juga: 5 Gejala Tubuh Kekurangan Vitamin D

Batas konsumsi vitamin C

Melansir Mayo Clinic, vitamin C atau dikenal juga dengan nama asam askorbat adalah vitamin yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan normal, serta membantu tubuh menyerap zat besi.

Karena tubuh tidak akan memproduksi atau menyimpan vitamin C, maka memang penting bagi Anda untuk memasukkan vitamin C dalam pola makan sehari-hari.

Bagi kebanyakan orang, konsumsi buah jeruk, stroberi, lada merah cincang, atau brokoli menyediakan cukup vitamin C untuk hari itu.

Untuk orang dewasa, jumlah harian konsumsi vitamin C yang disarankan sebenarnya hanya 65 hingga 90 miligram (mg) per hari.

Sementara itu, batas atasnya adalah 2.000 mg sehari.

Batas konsumsi vitamin C itu patut dipertimbangkan.

Jangan sampai Anda termasuk orang yang mengalami megadosis vitamin C hingga timbul sejumlah masalah berikut ini:

  • Diare
  • Mual
  • Muntah
  • Mulas
  • Kram perut
  • Sakit kepala
  • Insomnia

Baca juga: 4 Cara Efektif Mendapatkan Vitamin D, Selain Berjemur

Bahaya konsumsi vitamin C berlebih

Melansir The New York Times, siapa saja yang masih berpikir bahwa konsumsi sedikit vitamin C sudah baik, maka lebih banyak akan lebih baik, dianjurkan untuk berpikir ulang.

Saran itu disampaikan oleh tim peneliti dari Inggris yang menemukan bahwa konsumsi suplemen 500 miligram sehari dapat merusak gen manusia.

Dijelaskan, banyak orang Amerika mengambil vitamin C sebanyak itu, atau bahkan lebih banyak, dengan harapan dapat mencegah sakit dan menuai manfaat antioksidan yang dapat merusak jantung, menimbulkan kanker, gangguan mata seperti katarak dan degenerasi makula, dan masalah kesehatan kronis lainnya.

Tetapi, para peneliti Inggris, ahli patologi kimia di University of Leicester, menemukan dalam penelitian enam minggu terhadap 30 pria dan wanita sehat bahwa suplemen vitamin C 500 miligram harian mengandung pro-oksidan serta efek antioksidan pada DNA materi genetik.

Para peneliti menemukan bahwa pada tingkat 500 miligram, vitamin C mempromosikan kerusakan genetik oleh radikal bebas ke bagian DNA, pangkalan adenin, yang sebelumnya tidak diukur dalam studi tentang sifat oksidatif vitamin.

Temuan yang telah diterbitkan dalam edisi terbaru jurnal Inggris Nature itu akhirnya menguatkan peringatan yang telah dikeluarkan selama puluhan tahun oleh seorang dokter Amerika, Dr Victor Herbert.

Baca juga: Konsumsi Sayur dan Buah Kaya Vitamin C Berikut untuk Imun

Profesor kedokteran di Fakultas Kedokteran Mount Sinai School of Medicine, New York, itu telah menunjukkan, terutama melalui penelitian di laboratorium, bahwa suplemen vitamin C meningkatkan pembentukan radikal bebas dari zat besi dalam tubuh.

Vitamin C dalam suplemen memobilisasi zat besi yang tidak berbahaya yang disimpan dalam tubuh dan mengubahnya menjadi zat besi yang berbahaya, yang menginduksi kerusakan pada jantung dan organ-organ lain,” kata Dr Herbert.

“Berbeda dengan vitamin C yang secara alami terdapat dalam makanan seperti jus jeruk. Sementara vitamin C sebagai suplemen bukanlah antioksidan,” kata Dr Herbert.

Suplemen vitamin C dalam dosis besar telah dikaitkan dengan kerusakan genetik sejauh pertengahan 1970-an.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau