KOMPAS.com - Merasa stres di tengah situasi pandemi ini memang hal yang wajar. Apalagi, kita tak bisa berkumpul dengan teman atau keluarga karena harus melakukan physical distancing demi memutus penyebaran Covid-19.
Meski demikian, jangan sampai rasa stres yang melanda hari-hari selama situasi pandemi kita kita alihkan dengan mengonsumsi alkohol.
Melansir Cleveland, sebagian besar orang biasanya memilih alkohol untuk membantu meningkatkan suasana hati.
Namun, efek tersebut hanya berlaku dalam waktu singkat dan justru mendatangkan berbagai risiko kesehatan yang serius.
Mengonsumsi alkohol saat stres justru akan berpengaruh negatif pada gaya hidup dan fisik kita.
Baca juga: Hand Sanitizer Kedaluwarsa Bisa Kurang Manjur Tangkal Virus Corona
Menurut Denise Graham, konselor di Pusat Pemulihan Alkohol dan Obat-obatan Cleveland Clinic, tingkat stres dan kecemasan manusia meningkat saat situasi pandemi saat ini.
"Jika Anda mengalihkan kecemasan dan stres itu dengan alkhol, hal itu justru menyebabkan berbagai masalah kesehatan," ucap Graham.
Mengatasi stres dengan alkohol justru memperparah gejala depresi dan kecemasan.
Graham mengatakan, mengonsumsi alkohol justru membuat kita sering merenungkan hal-hal negatif atau pikiran menakutkan yang dapat meningkatkan emosi kita.
Bahkan, kita bisa menjadi pecandu alkohol meski baru saja mencoba mengonsumsinya.
"Anda bisa menjadi kecanduan alkohol tanpa menyadarinya karena situasi saat ini rentan stres dan Anda selalu berusaha mengalihkannya dengan alkohol demi mendapatkan kepuasan instan," ucap Graham.
Meningkatkan asupan alkohol, terutama selama masa stres, juga dapat berpengaruh buruk pada fisik kita.
Spesialis penyakit hati Christina Lindenmenyer pun menyarankan agar kita tidak menggunakan alkohol untuk melawan stres.
Menurut Lindenmeyer, alkohol bisa memicu depresi yang justru mengakibatkan energi kita menurun.
Dalam jangka panjang, konsumsi alkhol berlebihan bisa menyebabkan penyakit hati kronis.
"Konsumsi alkohol juga dapat menekan sistem kekebalan tubuh yang membuat kita rentan mengalami infeksi," tambah Lindenmeyer.
Selain itu, konsumsi alkohol juga bisa merusak kualitas tidur. Pasalnya, alkohol bisa mengurangi durasi tidur REM yang membuat kita merasa lelah dan lebih mengantuk saat bangun tidur.
Alkohol juga mengandung kalori yang tinggi yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan.
Hal ini tentu akan menganggu citra diri yang bisa memicu stres dalam jangka panjang.
Baca juga: Waspadai, Obsesi dengan Pola Makan Sehat Bisa Sebabkan Orthorexia
Selama masa pandemi ini, kita harus menemukan cara sehat untuk menyalurkan dan mengatasi semua emosi dalam diri.
Hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah tetap terhubung dengan keluarga atau teman meski kita harus melakukan physical distancing.
"Kita bisa memanfaatkan internet atau media sosial untuk tetap terhubung dengan orang-orang tersayang," ucap Lindenmenyer.
Kita juga bisa mengalihkan stres dengan berolahraga atau menghirup udara segar dari halaman rumah kita.
"Untuk mengatasi stres di tengah situasi pandemi ini kita harus tetap terhubung dengan orang lain," ucap Lindenmenyer.
Jika perlu, kita bisa berkonsultasi dengan ahli jiwa melalui video call.
"Ada banyak layanan konseling secara online untuk membantu kita mengatasi stres di masa pandemi ini," tambah Lindenmenyer.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.