KOMPAS.com – Jeruk nipis termasuk tanaman anggota famiia Rutaceae berperawakan perdu dengan tinggi kurang lebih 3,5 meter.
Batang pohon jeruk nipis memiliki ciri berkayu, bulat, berduri, dan berwarna putih kehijauan.
Sementara, daunnya berbentuk elips atau bulat telur, pangkal membulat, ujung timpul, tepi beringgit, dengan panjang 2,5-9 cm dan lebar 2-5 cm.
Baca juga: Resep Infused Water Lemon dan Jeruk Nipis untuk Dongkrak Imunitas
Sedangkan, buah jeruk nipis kebanyakan memiliki diameter 3,5-5 cm. Saat masih muda, buah berwarna hijau, dan setelah tua berubah kuning.
Bagian buah inilah yang selama ini lebih banyak dimanfaatkan oleh masyarakat pada tanaman jeruk nipis.
Buah jeruk nipis yang asam dan segar telah jamak digunakan sebagai bahan tambahan makanan maupun bahan baku minuman yang menyegarkan.
Setelah diteliti, manfaat buah jeruk nipis ternyata bisa lebih dari hanya sebagai bahan makanan atau minuman. Jeruk nipis telah terbukti memiliki banyak manfaat kesehatan.
Melansir Buku 100 Top Tanaman Obat Indonesia yang diterbitkan Balai Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Balitbangkes Kemenkes pada 2011, buah jeruk nipis terbukti mengandung banyak nutrisi atau zat gizi yang bermanfaat bagi tubuh.
Berikut kandungan kimia dalam buah jeruk nipis:
Baca juga: Mitos atau Fakta, Jeruk Nipis dapat Mengecilkan Perut Buncit?
Oleh karena kandungan nutrisi tersebut, buah jeruk nipis kemudian dianggap memiliki manfaat kesehatan atau berkhaisiat sebagai berikut:
Tiga manfaat terakhir diketahui setelah dilakukan penelitian pemberian air perasan jeruk nipis 0,24 ml/kg berat badan dan 0.48 ml/kg berat badan dalam darah kelinci.
Dalam Buku Ancaman di Balik Segarnya Buah & Sayur (2013) karya Nunung Nurjanah, S.P., M.Si. & Nur Ihsan, selain mengandung zat gizi yang bermanfaat bagi tubuh, di dalam jeruk nipis juga terdapat beberapa senyawa aktif, seperti synephrine dan octopamin.
Jeruk nipis juga mengandung pektin dan zat flavonoid, seperti limonene, hesperidin, neohesperidin, naringin, dan tangeretin.
Senyawa aktif ini selain berguna bagi tubuh, juga dapat memberikan efek samping yang merugikan terhadap kesehatan.
Serat pektin merupakan salah satu zat dalam jeruk nipis yang dapat berperan menurunkan berat badan.
Serat ini akan membantu mengurangi rasa lapar sehingga dapat menahan keinginan untuk makan di waktu selingan.
Baca juga: 5 Alasan Infused Water Lebih Sehat Ketimbang Air Putih
Pektin juga dapat menstabilkan gula darah dan insulin serta menurunkan kadar kolesterol.
Namun pada kenyataannya, hanya sedikit bukti yang menunjukkan bahwa kandungan yang terdapat dalam jeruk nipis dapat menurunkan berat badan secara efektif.
Hal itu disebabkan karena mekanisme tersebut hanya dapat dicapai dengan dosis yang tinggi. Namun, keberadaan zat aktif dalam jeruk nipis, terutama sinefrin dalam dosis tinggi juga dapat menimbulkan efek samping yang dapat membahayakan tubuh.
Sinefrin memiliki struktur kimia yang sama dengan epinefrin. Meski sampai saat ini tidak ada efek samping yang ditemukan setelah mengonsumsi jeruk nipis, sinefrin dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah pada manusia serta berpengaruh terhadap organ jantung dan pembuluh darah.
Baca juga: Minum Jus atau Infused Water, Mana yang Lebih Baik?
Maka dari itu, konsumsi berlebihan jeruk nipis tidak dianjurkan, terutama bagi siapa saja yang memiliki riwayat penyakit dasar pada organ jantung dan pembuluh darah.
Senyawa ini diketahui juga dapat memengaruhi gangguan pengiriman impuls saraf ke pembuluh darah sehingga menyebabkan migraine dan sakit kepala jenis lainnya.
Jeruk nipis juga mengandung senyawa 69,79-dihydroxybergamottin yang akan menghambat fungsi sitokrom P450, yaitu enzim yang berfungsi dalam metabolisme obat di dalam tubuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.