Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya Indah, Bunga Anggrek Simpan Potensi sebagai Obat Berikut Ini

Kompas.com - 22/04/2020, 16:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

  • Aerides odorata
  • Anoectochilus Formosa
  • Rhynchostylis retusa
  • Beragam spesies dari marga Dendrobium ataupun lainnya

Secara tradisional, anggrek-anggrek tersebut digunakan sebagai obat berikut ini:

  • Obat kuat
  • Anti inflamasi
  • Penurun demam
  • Sakit gigi
  • Sakit perut
  • Penyakit saluran pernapasan
  • Infeksi kulit
  • Patah tulang

Bagian anggrek yang biasanya digunakan untuk pengobatan, yakni daun, pseudobulb, umbi dan akar.

Baca juga: Bagaimana Baiknya Konsumsi Kunyit dan Temulawak Saat Pandemi Covid-19?

Hasil penelitian terhadap bunga anggrek

Penelitian yang dilakukan Mohammed Mozammel Hoque dkk. pada 2016, menyatakan bahwa beberapa jenis anggrek, seperti Acampe papillosa, Aerides odoratum, dan Pholidota pallida memiliki aktivitas antibacterial dan antifungi.

Semetara, review yang dilakukan oleh Singh dkk. pada 2012, menyatakan bahwa beberapa jenis anggrek juga memiliki aktivitas antiinflamasi, antimicrobial, antipiretik, antitumor, penambah daya tahan tubuh, dan antioksidan.

Penelitian yang dilakukan oleh Marjahan Akter dkk. pada 2018, berhasil menemukan senyawa metabolit sekunder, seperti alkaloid, flavonoid, tannin, kumarin, quinine, steroid dan terpenoid pada beberapa jenis anggrek, antara lain:

  • Acampe papillosa
  • Aerides odoratum
  • Bulbophyllum lilacium
  • Cymbidium aloidolium
  • Dendrobium aphyllum
  • Eria tomentosa
  • Geodorum densiflorum
  • Papilionanthe teres
  • Rhynchostylis retusa

Dari hasil skrining fitokimia keseluruhan yang dilakukan, anggrek Aerides odoratum Lour paling potensial untuk digunakan sebagai obat karena memiliki delapan dari sepuluh metabolit sekunder yang diuji.

Baca juga: Cara Penggunaan Tanaman untuk Pelancar ASI di Sekitar Kita

Di sisi lain, Acampe papillosa, Bulbophyllum lilacinum, dan Papilionanthe teres menunjukkan adanya enam metabolit sekunder.

Aktvitas terendah metabolit sekunder ada pada Dendrobium aphyllum.

Peneliti B2P2TOOT Tawangmangu menilai pemanfaatan anggrek sebagai bahan baku obat perlu didukung dengan penelitian dimulai dari identifikasi dan isolasi senyawa aktif serta pengujian khasiat dan keamanan bagi manusia.

Selain itu, perlu dilakuan penelitian dan pengembangan dalam upaya konservasi anggrek dan pelestarian habitat bunga indah tersebut.

Upaya pelestarian untuk beberapa jenis anggrek yang terancam punah diketahui kini telah dilakukan dengan pelarangan perdagangan internasional melalui kesepakatan internasional, yakni Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (Konvensi CITES).

Jadi, bunga anggrek bukan hanya indah atau cantik, tapi ternyata punya potensi sebagai tanaman obat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau