Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset Buktikan Puasa Dapat Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

Kompas.com - 24/04/2020, 06:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Puasa bukan sekadar ritual agama tertentu. Faktanya, puasa juga bermanfaat bagi kesehatan, terutama sistem kekebalan tubuh.

Riset menunjukan puasa yang terkontrol dan hati-hati dapat mendorong regenerasi sel darah putih atau leukosit.

Tentunya, hal ini membantu kita agar terhindar dari berbagai penyakit karena leukosit membantu tubuh melawan infeksi virus dan bakteri.

Riset tersebut dilakukan oleh ilmuwan dari University of California. Menurut peneliti, puasa dapat memprogram ulang sistem kekebalan tubuh yang rusak, terutama pada pasien kemoterapi atau gangguan autoimun.

Baca juga: Mengenal Herd Immunity yang Digadang-gadang Dapat Hentikan Covid-19

"Ketika berpuasa, sistem dalam tubuh akan menghemat energi dengan mendaur ulang banyak sel imunitas yang rusak atau tidak diperlukan," kaya Valter Longo, salah satu peneliti.

Puasa membuat tubuh mengolah cadangan glukosa, lemak, dan keton.  Alhasil, proses ini akan merusak sel darah putih yang telah lama dan memicu regenerasi sel induk untuk membuat sel sistem kekebalan tubuh baru.

Puasa juga membantu mengurangi enzim PKA yang nantinya akan memicu perkembangan sel-sel induk.

Selain itu, puasa juga menurunkan kadar IGF-1, yang merupakan hormon pertumbuhan pemicu penuaan, perkembangan tumor, dan risiko kanker.

Dengan cara tersebut, sistem kekebalan tubuh akan mengalami peremajaan sehingga bekerja lebih efektif.

Tips sehat saat berpuasa

Untuk mendapatkan manfaat tersebut, puasa yang harus kita lakukan bukan sekadar menahan lapar dan haus.

Kita juga perlu mengatur nutrisi saat sahur dan berbuka serta tetap menerapkan gaya hidup sehat agar puasa yang kita jalani tidak menimbulkan berbagai penyakit.

Agar kesehatan kita tetap terjaga selama berpuasa, berikut tipsnya:

1. Konsultasi dengan dokter

Jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu, konsultasikan dengan dokter untuk menghindari risiko tertentu.

Hal ini perlu dilakukan, khususunya bagi pasie diabetes tipe 2. Penderita diabetes tipe 2 berisiko mengalami hipoglikemia, hiperglikemia, ketoasidosis diabetikum, dan dehidrasi selama puasa.

Oleh karena itu, berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan penyesuaian obat atau pola makan yang bisa diterapkan ketika puasa.

Baca juga: Amankah Melakukan Donasi Darah Saat Pandemi Covid-19?

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau