Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/05/2020, 18:06 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Tertawa ternyata memiliki segudang manfaat bagi kesehatan.

Melansir Verywell Mind, studi telah membuktikan, psikologi positif dari tertawa dapat memengaruhi kesehatan fisik dan kesehatan mental.

Sayangnya, seiring bertambahnya usia, intersitas tertawa seseorang justru menurun.

Salah satu penelitian menunjukkan, anak-anak yang sehat dapat tertawa sebanyak 400 kali per hari. Sedangkan orang dewasa, rata-rata hanya tertawa 15 kali sehari.

Baca juga: Jajal Challenge Viral saat Pandemi Corona Baik untuk Kesehatan Mental

Mulai sekarang, baiknya Anda jangan lupa sempatkan tertawa dan panen manfaatnya bagi kesehatan.

Disarikan dari berbagai sumber, berikut 8 manfaat tertawa bagi kesehatan:

  • Membantu seluruh tubuh rileks

Tertawa yang dilakukan dengan bersungguh-sungguh dapat meredakan ketegangan dan stres fisik.

Selepas tertawa, seluruh tubuh bisa rileks selama 45 menit kemudian.

  • Meningkatkan daya tahan tubuh

Tertawa dapat menurunkan hormon penyebab stres dan membantu meningkatkan sel kekebalan serta antibodi tubuh untuk melawan infeksi.

Dengan demikian, kemampuan tubuh dalam melawan penyakit jadi meningkat.

Baca juga: Tertawa, Cara Mudah Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

  • Menciptakan perasaan positif

Tertawa dapat mendorong pelepasan hormon endorfin. Hormon ini membuat tubuh memiliki perasaan positif dan bahagia.

Hormon endorfin juga meningkatkan kesejahteraan mental sampai mengurangi rasa sakit.

  • Melindungi kesehatan jantung

Ilustrasi jantung sehatkieferpix Ilustrasi jantung sehat
Tertawa dapat meningkatkan kinerja pembuluh darah dan melancarkan peredaran darah.

Peningkatan kinerja pembuluh darah dan peredaran darah lancar adalah faktor penting untuk menjaga kesehatan jantung.

 

  • Bantu membakar kalori

Studi menyebutkan, tertawa selama 10 menit sampai 15 menit per hari dapat membakar 40 kalori.

Apabila dilakukan konsisten selama setahun, kebiasaan ini bisa memangkas bobot tubuh antara 1,3 kilogram sampai 1,8 kilogram per tahun.

Ketika seseorang tertawam otot diafragma, otot perut, otot bahunya jadi mengencang dan rileks seperti saat berolahraga ringan.

Baca juga: Studi Buktikan Bersyukur Lebih Manjur Sembuhkan Sakit Dibanding Obat

  • Memadamkan amarah dan konflik

Ilustrasi marah dengan media sosial Ilustrasi marah dengan media sosial
Amarah dan konflik berkepanjangan bisa berdampak negatif bagi kesehatan secara keseluruhan.

Saat marah atau berkonflik dengan orang lain, detak jantung seseorang biasanya naik atau jadi tidak beraturan.

Tertawa, dapat meredam amarah dan konflik secara instan. Anda bisa melihat sisi lucu dari setiap masalah untuk mengubah perspektif yang membuat marah.

Selain itu, tertawa atau tersenyum juga bisa menghindarkan diri dari konfrontasi atau konflik dengan orang lain.

Studi menunjukkan, saat melihat orang lain tertawa, perspektif seseorang cenderung berubah dari ancaman menjadi lebih positif.

Baca juga: Awas, Kesepian Picu Kematian Dini, Begini Cara Mengatasinya

  • Bikin panjang umur

Studi dari Norwegia menyebutkan, orang yang banyak tertawa dan memiliki selera humor yang kuat cenderung hidup lebih lama.

Salah satunya karena tertawa dapat membantu orang yang sedang berjuang melawan kanker.

  • Membuat orang terhubung dengan sekitarnya

Tertawa dapat membuat orang terhubung dengan orang sekitarnya.

Sama seperti tersenyum, tertawa juga dapat menular. Sehingga, saat Anda tertawa, orang lain bisa ikut merasakan energi positif yang Anda ciptakan.

Rasa terhubung dengan orang sekitar ini membuat seseorang terhindar dari kesepian.

Seperti diketahui, kesepian bisa berbahaya bagi kesehatan fisik dan kesehatan mental.

Setelah mengetahui 8 manfaat tertawa bagi kesehatan, apakah Anda masih ragu-ragu untuk sering tertawa?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Hari Sel Sabit Sedunia: Ini Cara Mencegah Komplikasi Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Ini Cara Mencegah Komplikasi Penyakit Sel Sabit
Health
Virus Hanta Menyerang Buruh Bangunan dalam Proyek Ciwidey Bandung Barat
Virus Hanta Menyerang Buruh Bangunan dalam Proyek Ciwidey Bandung Barat
Health
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Health
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Health
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
Health
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
Health
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Health
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Health
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Health
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Health
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
Health
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Health
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
Health
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Health
6 Penyebab Anemia pada Anak: Kekurangan Zat Besi dan Pola Makan Buruk Jadi Faktor Utama
6 Penyebab Anemia pada Anak: Kekurangan Zat Besi dan Pola Makan Buruk Jadi Faktor Utama
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau