Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/05/2020, 15:00 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

  • Tidak sadarkan diri tiba-tiba
  • Tidak bernapas
  • Denyut nadi tidak terdeteksi

Sebelum terjadi henti jantung mendadak, biasanya penderita mengalami:

  • Nyeri dada
  • Sesak napas
  • Lemah
  • Pusing
  • Jantung berdebar-debar
  • Mual

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Detak Jantung Cepat

Penyebab serangan jantung dan henti jantung

Tak hanya gejala, penyebab serangan jantung dan henti jantung juga berbeda.

Penyebab henti jantung bisa dipicu:

  • Gangguan irama jantung (aritmia)
  • Takikardia ventrikel
  • Penyakit jantung koroner
  • Kegagalan alat pacu jantung
  • Henti pernapasan
  • Tersedak
  • Tenggelam
  • Tersengat listrik
  • Hipotermia
  • Penurunan tekanan darah secara drastis
  • Penyalahgunaan narkoba
  • Konsumsi alkohol berlebihan
  • Penyebab lain

Baca juga: 7 Beda Penyakit Jantung pada Wanita dan Pria

Sementara itu, penyebab serangan jantung kebanyakan dipicu penyakit jantung koroner.

Gejala serangan jantung saat tidur, seperti nyeri dada dan muncul keringat dingin penting dikenali untuk dapat dikonsultasikan segera dengan dokter.

Penyakit jantung koroner adalah kondisi saat lemak menumpuk di pembuluh darah arteri koroner. Pembuluh darah ini menyediakan darah beroksigen ke jantung.

Kendati berbeda penyebab, namun serangan jantung dan henti jantung kerap berkaitan.

Melansir Harvard Health Publishing, serangan jantung adalah penyebab utama henti jantung mendadak.

Faktor risiko penyakit jantung koroner di antaranya:

  • Kebiasan merokok
  • Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh
  • Tekanan darah tinggi
  • Diabetes
  • Berat badan berlebih atau obesitas
  • Jarang berolahraga
  • Orang tua, khususnya laki-laki
  • Punya riwayat keturunan menderita penyakit jantung
  • Sering terpapar polusi lalu lintas

Penderita penyakit jantung koroner bisa mengalami serangan jantung apabila plak (sumbatan) di arteri jantung terbelah dan menyebabkan penggumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah arteri koroner.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com