Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 05/05/2020, 15:00 WIB

Akibatnya, seseorang yang mengalami henti jantung bisa kehilangan kesadaran dan denyut jantung dalam hitungan detik.

Penderita bisa meninggal dunia apabila tidak mendapatkan pertolongan medis dalam hitungan menit.

Baca juga: Aritmia (Gangguan Irama Jantung): Jenis, Gejala, Penyebab

Gejala serangan jantung dan henti jantung

Melansir News Medical, mekanisme fisiologis yang berbeda membuat gejala serangan jantung dan gejala henti jantung berbeda.

Gejala serangan jantung meliputi:

  • Nyeri dada berupa perasaan sesak di dada yang berlangsung selama beberapa menit dan tidak berkurang saat istirahat
  • Nyeri bisa merambat dari dada ke lengan, rahang, leher, punggung, dan perut
  • Sesak napas
  • Batuk
  • Tidak enak badan
  • Gelisah
  • Sakit kepala atau pusing
  • Berkeringat
  • Lemah
  • Jantung berdebar-debar

Baca juga: Diawali Nyeri Dada, Ini Beda Gejala pada GERD dan Serangan Jantung

Sedangkan gejala henti jantung di antaranya:

  • Tidak sadarkan diri tiba-tiba
  • Tidak bernapas
  • Denyut nadi tidak terdeteksi

Sebelum terjadi henti jantung mendadak, biasanya penderita mengalami:

  • Nyeri dada
  • Sesak napas
  • Lemah
  • Pusing
  • Jantung berdebar-debar
  • Mual

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Detak Jantung Cepat

Penyebab serangan jantung dan henti jantung

Tak hanya gejala, penyebab serangan jantung dan henti jantung juga berbeda.

Penyebab henti jantung bisa dipicu:

  • Gangguan irama jantung (aritmia)
  • Takikardia ventrikel
  • Penyakit jantung koroner
  • Kegagalan alat pacu jantung
  • Henti pernapasan
  • Tersedak
  • Tenggelam
  • Tersengat listrik
  • Hipotermia
  • Penurunan tekanan darah secara drastis
  • Penyalahgunaan narkoba
  • Konsumsi alkohol berlebihan
  • Penyebab lain

Baca juga: 7 Beda Penyakit Jantung pada Wanita dan Pria

Sementara itu, penyebab serangan jantung kebanyakan dipicu penyakit jantung koroner.

Penyakit jantung koroner adalah kondisi saat lemak menumpuk di pembuluh darah arteri koroner. Pembuluh darah ini menyediakan darah beroksigen ke jantung.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+