KOMPAS.com - Mendnegarkan musik menggunakan headphone memang terasa menyenangkan.
Tapi, tahukah Anda kebiasaan ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan kita?
Riset 2011 yang diterbitkan dalam Journal of the American Medical Association membuktikan, terlalu sering memakai headphone bisa menyebabkan kita kehilangan pendengaran.
Ketika gelombang suara mencapai telinga, gendang telinga bergetar agar suara bisa ditransmisikan ke telinga bagian dalam untuk mencapai koklea.
Koklea adalah ruang berisi cairan di telinga yang berisi ribuan rambut kecil. Saat getaran suara mencapai koklea, cairan di dalamnya bergetar dan menyebabkan rambut bergerak.
Baca juga: Pola Tidur Terganggu saat Puasa, Begini Cara Mengatasinya
Jika volume suara yang mencapai koklea terlalu tinggi, hal itu akan menyebabkan getaran kuat sehingga sel-sel rambut bergerak lebih banyak dan menyebabkan gangguan pendengaran sementara.
Sel-sel rambut membutuhkan waktu untuk pulih dari getaran ekstrem yang disebabkan oleh suara keras.
Kabar buruknya lagi, terkadang sel-sel rambut tidak bisa kembali pulih dan berfungsi normal lagi.
Hal inilah yang menyebabkan gangguan pendengaran dalam jangka panjang dan sulit disembuhkan.
Ketika kita memakai headphone atau earphone, saluran udara tidak bisa masuk ke telinga sehingga meningkatkan risiko infeksi.
Selain itu, gelombang elektromagnetik dari headphone atau earphone juga berbahaya bagi otak.
Melansir laman Columbia India Hospitals, terlalu sering menggunakan headphone juga bisa menyebabkan hal-hal berikut:
Tinnitus merupakan sensasi berdering pada telinga atau kepala karena rusaknya sel-sel rambut di koklea.
Lebih dari 50 persen orang yang menderita tinitus cenderung mengembangkan sensitivitas tinggi terhadap suara lingkungan normal. Kondisi ini disebut hyperacusis.
Sering kali, peningkatan tekanan di saluran telinga karena suara keras juga dapat menyebabkan sakit kepala.
Baca juga: Henti Jantung: Gejala, Penyebab, hingga Cara Mengatasinya
Menggunakan earphone dalam waktu lama membuat tinkat produksi kotoran telinga meningkat yang menyebabkan tingginya risiko tinnitus, kesulitan pendengaran, sakit telinga, dan infeksi telinga.
Untuk mengatasi dampak negatif tersebut, berikut hal-hal yang harus kita lakukan: