KOMPAS.com – Kondisi perut terasa cepat penuh setelah makan ternyata tak boleh disepelakan.
Hal itu ternyata bisa menjadi salah satu gejala dari penyakit kanker lambung.
Kanker lambung adalah tumor di lambung yang bersifat ganas.
Berdasarkan data, penyakit tersebut telah menjadi penyebab ketiga kematian karena kanker di dunia.
Baca juga: Waspadai Efek Buruk Makan Mi Instan Saat Buka Puasa dan Sahur
Sementara, laki-laki lebih sering mengalami kanker lambung daripada wanita.
Biasanya, kanker lambung terjadi pada usia antara 60-80 tahun.
Kanker lambung ini bisa menyerang bagian proxima (cardia, fundus, corpus/body) atau lambung distal (antrum dan pylorus).
Baca juga: Biaya Upacara Pemakaman Paus Fransiskus Disebut Paling Murah dari Pendahulunya
Tumor yang tumbuh pada bagian yang berbeda dari lambung ini akan memberian gejala yang bervariasi.
Melansir Buku Deteksi Dini & Atasi 31 Penyakit Bedah Saluran Cerna (Disgestif) (2017) oleh Dr. dr. Adeodatus Yuda Handaya, SpB-KBD, ada banyak faktor risiko yang dapat meningkatkan peluang seseorang mengalami penyakit kanker lambung.
Berikut yang perlu diantisipasi:
Tak hanya perut cepat terasa penuh setelah makan, Dosen Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran UGM-RSUP Dr. Sarjito itu menuliskan, ada cukup banyak gejala dan tanda lain dari penyaki kanker lambung yang bisa dikenali.
Berikut beberapa di antaranya:
Sementara itu, gambaran klinis kasus kanker lambung yang sudah lanjur, yakni sebagai berikut:
Baca juga: Ragam Jenis Makanan yang Harus Dihindari Saat Buka Puasa dan Sahur
Penegakan diagnosis dan pemeriksaan penunjang dapat sangat membantu untuk mengetahui keberadaan kanker lambung tersebut.
Berikut penegasakan diagnosis dan pemeriksaan penunjang yang bisa sangat membantu:
Menurut Dr. dr. Adeodatus Yuda Handaya, SpB-KBD, Penatalaksanaan terbaik yang dapat dilakukan untuk kanker lambung yakni operasi curative dan non-curative.
Operasi curative dilaksanakan dengan pengangkatan lambung, tumor, dan kelenjar yang terlibat secara total untuk menghindari kekambuhan.
Baca juga: Diare pada Anak: Penyebab, Cara Mengatasi, Kapan Perlu ke Dokter
Sedangkan, operasi non-curative dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup (bisa makan, tidak nyeri, dan sebagainya).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.