KOMPAS.com – Merangkak menjadi tua adalah sebuah kepastian. Tapi, jika boleh memilih, banyak orang rasanya tak ingin terlihat tua.
Munculnya tanda-tanda penuaan dapat dilihat dari kulit.
Berdasarkan faktor asalnya, penuaan dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni penuaan dari dalam (intrinsik) dan penuaan dari luar (ekstrinsik).
Baca juga: Waspada, Paparan Sinar UV dari Matahari Bisa Picu Kanker Kulit
Berikut bedanya:
1. Penuaan intrinsik
Penuaan intriksik adalah salah satu proses alamiah yang terjadi pada tubuh.
Kecepatan proses penuaan intrinsik pada setiap orang berbeda-beda, terkait faktor genetik, diet, dan kesehatan secara umum.
2. Penuaan ekstrinsik
Penuaan ekstrinsik terjadi karena faktor-faktor eksternal, seperti sinar matahari yang membuat kulit menua secara prematur.
Baca juga: Waspada, Paparan Sinar UV dari Matahari Bisa Picu Kanker Kulit
Melansir Buku Panduan Lengkap Kesehatan Wanita (2012) oleh dr. Wening Sari, M.Kes, dkk., penuaan dini dapat dicegah dengan menghindari faktor-faktor eksternal sebagai penyebabnya.
Berikut ini yang disarankan:
1. Hindari paparan sinar matahari
Paparan sinar matahari dalam beberapa menit setiap hari selama bertahun-tahun dapat menyebabkan perubahan pada kulit.
Bintik dan bercak hitam, kerutan, serta keratosis dapat timbul akibat paparan sinar matahari.
Sinar ultraviolet (UV) pada sinar matahari dapat merusak serabut selastis sehingga kulit kehilangan kelenturannya dan kerutan pun akan muncul.
Paparan UV yang berulang juga akan mencegah kolagen dan menghambat pembentukan kolagen baru.
Baca juga: Sudahi Perdebatan, Ini Waktu Berjemur yang Tepat Hasil Kajian Perdoski
Parahnya, sinar UV juga dapat merusak struktur DNA dan mengubah sifat sel sehingga dapat mengakibatkan kanker kulit.
Selain mengurangi paparan sinar matahari, penggunaan tabir surya atau sunblock yang memiliki perlindungan minimal SPF (sun protecting factor) 15 atau lebih dan mengandung perlindungan terhadap sinar UV-A serta UV-B juga bisa menjadi cara untuk menghindari penuaan diri akibat paparan UV.
2. Perhatikan suhu dan kelembapan
Suhu yang dingin dengan kelembapan yang rendah dapat merusak pembuluh darah halus dan menyebabkan kulit menjadi kering.
Sebaliknya, suhu panas juga dapat menyebabkan kulit menjadi kering karena hilangnya keringat dan lapisan minyak pada kulit secara berlebih.
Jadi, atur suhu dan kelembapan udara di sekitar sesuai dengan jenis kulit masing-masing untuk menghindari masalah kulit yang mengarah pada tanda penuaan dini.
Baca juga: 3 Jenis Rokok Elektrik dan Bahayanya bagi Saluran Pernapasan
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa rokok dapat merusak kesehatan secara umum, tidak terkecuali pada kulit.
Kandungan zat kimia yang terdapat pada rokok dapat menyebabkan perubahan biokimiai dalam tubuh sehingga mempercepat proses penunaan.
Rokok juga bisa “mencuri” vitamin C dalam tubuh yang penting untuk menjaga kekenyalan dan kelembaban kulit.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang merokok lebih dari 10 batang pe hari selama minimal 10 tahun memiliki kulit yang lebih kasar dengan kerutan yang lebih dalam dibanding pihak yang tidak merokok.
Kerutan halus yang tidak terlihat juga ditemukan pada perokok usia muda. Efek ini juga dapat dialami oleh perokok pasif yang sering menghirup asap rokok.
Kerutan wajah berkurang dan kelenturan kulit membaik pada mereka yang berhenti merokok.
4. Hindari alkohol
Alkohol berperan penting dalam proses penunaan karena dapat menyebabkan pelebaran pembuluh darah kulit sehingga aliran darah ke permukaan kulit bertambah.
Baca juga: Benarkah Rokok Elektrik Tak Berbahaya bagi Perokok Pasif?
Apabila konsumsi alkohol berlangsung lama, pembuluh darah akan mengalami keusakan permanen.
Kulit pun akan terlihat memerah.
5. Perhatikan asupan vitamin B dan vitamin C
Faktor diet atau pola makan berperan bagi kesehatan dan kecantikan kulit.
Kulit yang kekurangan vitamin B mudah mengalami peradangan, terutama setelah terpapar sinar matahari.
Sementara kekurangan asupan vitamin C dapat menyebabkan pembuluh darah halus di kulit menjadi rapuh dan mudah terluka.
Baca juga: 4 Efek Buruk Tidur setelah Santap Sahur
6. Istirahat cukup
Selain membuat tidak bugar, kurang tidur juga dapat menyebabkan tubuh terlihat lelah.
Ciri utama yang aan terlihat di wajah seseorang saat kurang tidur adalah munculnya lingkaran hitam di sekitar mata dan kantung mata yang membesar.
Dengan waktu istirahat cukup, tubuh memberi kesempatan kepada sel-sel untuk beristirahat dan memperbaiki kerusakan.
Tak hanya membuat tubuh bugar, tidur yang cukup juga bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan membuat kulit wajah tampak segar.
7. Hindari stres
Stres dapat mengganggu kesehatan fisik dan mental.
Stres kerap disebut-sebut berhubungan dengan sejumlah penyakit seperti jantung, hipertensi, dan stroke.
Stres juga dapat membuat wajah seseorang menjadi tampak lebih tua. Saat stres, wajah cenderung akan masam dan berkerut.
Baca juga: Bagaimana Tidur yang Bisa Meningkatkan Daya Tahan Tubuh?
Jika hal ini berlangsung lama, otot-otot wajah akan “menyesuaikan diri” membentuk kerutan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.