KOMPAS.com - Sudah hampir dua bulan kita tidak bisa pergi ke mana-mana dan harus melakukan aktivitas di rumah demi mencegah penularan virus corona.
Kondisi ini belum diketahui kapan akan berakhir. Kondisi ini membuat banyak orang mengalami kelelahan secara mental atau yang disebut "quarantine fatigue".
Menurut psikolog dari Ohio State University, Mary Fristad, quarantine fatigue membuat banyak orang mengalami kelelahan pada akhir hari.
Hal ini bisa disebabkan oleh bebagai faktor, salah satunya adalah banyaknya perubahan dan ketidakpastian dalam hidup.
"Banyak orang merasa sangat cemas, terutama jika mereka mengalami kesulitan keuangan," ucap Fristad.
Khususnya bagi mereka yang telah memiliki anak, tuntutan ekstra untuk menyelesaikan tugas serta kewajiban untuk membantu anak-anak belajar dari rumah juga membuat banyak orang tua merasa lelah.
Baca juga: Ahli Ungkap Covid-19 Juga Berdampak Pada Otak dan Sistem Saraf
Menurut psikolog klinis Melissa Wesner, setiap orang memiliki cara tersendiri dalam merespons situasi pandemi saat ini.
"Respons setiap orang bergantung pada pengalaman hidupnya," ucap Wesner.
Misalnya, banyak orang yang bekerja dari rumah merasa kelelahan dan penurunan produktivitas.
Bahkan, banyak orang berkepribadian ekstrover yang merasa stres karena tidak bisa bertemu secara fisik dengan teman, keluarga, dan rekan kerja.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.