Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Waktu yang Tak Dianjurkan Makan Buah dan Sayur

Kompas.com - 10/05/2020, 16:28 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Rutin mengonsumsi buah dan sayur memiliki banyak manfaat kesehatan.

Melansir laman Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sebagian besar buah dan sayur yang tersedia di Indonesia terbukti kaya akan gizi dan nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.

Berikut beberapa khasiatnya:

1. Meningkatkan performa otak

Kemenkes mengungkap konsumsi buah dan sayur dapat meningkatkan daya ingat sekaligus memproteksi sel-sel otak manusia.

Baca juga: 8 Buah yang Baik Dikonsumsi Saat Sahur untuk Pasok Energi dan Imunitas

Antioksidan yang tekandung di dalam buah dan sayur dapat berperan dalam memerangi radikal bebas, karena mampu memperlambat hingga mencegah oksifasi molekul lain.

Bahkan ada pula buah yang dapat melindungi seseorang dari penyakit Alzheimer.

Beberapa buah yang patut dikonsumsi untuk meningkatkan performa otak, antara lain:

  • Apel
  • Jambu biji
  • Alpukat
  • Pepaya
  • Mangga

2. Mengurangi risiko penyakit kanker

Kanker termasuk penyakit kronis yang saat ini masih belum ditemukan obatnya.

Walau sukar untuk disembuhkan, gangguan akibat pertumbuhan abnormal sel-sel jaringan tubuh ini dapat dicegah sedini mungkin dengan mengonsumsi beberapa jenis sayur dan buah berwarna merah atau ungu.

Manfaat buah dan sayur dari stroberi dan tomat di antaranya adalah menyuplai senyawa seperti lycopene dan anthocyanins yang mampu mencegah perkembangan kanker berkat kandungan anti-kanker secara alami.

Baca juga: 5 Jenis Makanan Pencegah Kanker hingga Sakit Jantung

Konsumsi buah dan sayur tersebut secara teratur supaya tubuh sigap dalam mengatasi pertumbuhan sel jaringan abnormal.

3. Sumber utama antioksidan

-live science -

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sejumlah buah dan sayur kaya akan antioksidan, yakni molekul yang mampu memperlambat hingga mencegah oksidasi molekul lain.

Oksidasi sangat berbahaya karena memicu munculnya radikal bebas yang berpotensi merusak sel.

Karena tubuh manusia tidak dapat memproduksi vitamin sendiri, maka siapa saja disarankan untuk mengonsumsi sayur dan buah secara teratur supaya bisa memperoleh takaran antioksidan yang mencukupi.

Baca juga: 6 Manfaat Jeruk Nipis untuk Kesehatan dan Efek Sampingnya

Buah-buah yang kaya akan vitamin A, vitamin C, dan vitamin E sangat direkomendasikan untuk menjaga kesehatan tubuh sehingga tak mudah terpapar penyakit.

Kemenkes mengungkap, masih ada banyak khasiat yang tersimpan dalam buah dan sayur.

Satu yang pasti, aturlah pola makan untuk memperoleh manfaat buah dan sayur secara maksimal.

Hal itu dikarenakan, meski memiliki banyak kahasiat luar biasa, mengonsumsi buah dan sayur juga memiliki efek samping jika tidak dilakukan secara benar.

Waktu tak boleh mengonsumsi buah dan sayur

ilustrasi berat badan shutterstock/UfaBizPhoto ilustrasi berat badan

Melansir Buku Bahaya Makan Buah & Sayur + Panduan Konsumsi yang Benar (2014) oleh Hindah Muaris, percaya atau tidak ada saatnya di mana konsumsi buah dan sayur perlu dibatasi atau bahkan dihindari demi kesehatan.

Berikut waktunya:

1. Saat berap badan menurun drastis

Konsumsi buah dan sayur secara berlebih akan membuat Anda kenyang lebih lama.

Baca juga: 5 Cara Melawan Kegemukan dengan Minum Air Putih

Kondisi ini terjadi karena kandungan serat pada buah dan sayur sangat tinggi, namun kandungan kalorinya sangat minim.

Meski mengenyangkan, tapi sayuran tidak dapat meberikan kalori sebanyak yang diperlukan tubuh.

Jika setelah beberapa minggu menjalankan diet tinggi serat dan berat badan Anda turun di bawah normal, sebaiknya kurangi asupan sayur.

Perbanyak sumber karbohidrat untuk memberikan energi dan kalori yang dibutuhkan tubuh.

2. Saat perut kembung dan usus dipenuhi gas

Pada umumnya, masalah ini kerap ditemui pada orang yang sedang berdiet dan memperbanyak asupan sayur sejenis kembang kol atau brokoli.

Tapi pada kenyataannya, sebagian orang akan merasakan masalah yang sama meski mengasup sayuran dalam jumlah moderat.

Jadi konsumsi sayur pada saat terjadi konsisi tersebut rentan hanya akan memperparah keadaan.

3. Saat mata dan kulit berwarna kekuningan

Hal ini terjadi karena konsumsi karotenoid melebihi normal.

Karotenoid adalah zat antioksidan yang terdapat dalam buah dan sayuran berwarna oranye, merah, dan hijau.

Sebagai contoh:

  • Mangga
  • Melon
  • Aprikot
  • Wortel
  • Pepaya
  • Pir
  • Kurma
  • Tomat
  • Labu
  • Sayuran Hijau

Konsumsi buah dan sayur pada saat terjadi konsisi ini juga rentan hanya akan memperparah keadaan.

Baca juga: 3 Cara Mudah Mengatasi Mata Merah

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com