Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tetanus: Penyebab, Komplikasi, dan Cara Mencegahnya

Kompas.com - 13/05/2020, 20:01 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Komplikasi

Jika racun tetanus telah mencapai ujung saraf, proses penyembuhan akan menjadi sulit.

Pemulihan total dari infeksi tetanus membutuhkan pertumbuhan ujung saraf baru yang bisa memakan waktu hingga beberapa bulan.

Jika tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi seperti berikut:

- Patah tulang

Kejang yang parah dapat menyebabkan tulang belakang dan tulang lainnya patah.

- Penyumbatan arteri paru-paru (pulmonary embolism)

Tetanus juga bisa mengakibatkan penggumpalan yang dapat memblokir arteri utama paru-paru atau salah satu cabangnya.

- Kematian

Kejang otot akibat tetanus dapat mengganggu atau menghentikan sistem pernapasan.

Hal ini berisiko besar menyebabkan kematian. Kekurangan oksigen juga dapat menyebabkan henti jantung yang berakhir pada kematian.

Baca juga: Mengenal Histeria, Gangguan Psikologis yang Sering Disangka Kesurupan

Pencegahan

Belum ada obat untuk mengatasi tetanus. Namun, penyakit ini bisa dicegah lewat vaksin.

Vaksin tetanus biasanya diberikan saat usia kanak-kanak sebagai bagian dari vaksin DTap (difteri, toksoid tetanus dan aselular pertusis).

Vaksinasi ini memberikan perlindungan terhadap tiga penyakit, yakni infeksi tenggorokan dan pernapasan (difteri), batuk rejan (pertusis) dan tetanus.

Vaksin DTaP terdiri dari serangkaian lima suntikan, yang biasanya diberikan di lengan atau paha untuk anak-anak pada usia:

  • 2 bulan
  • 4 bulan
  • 6 bulan
  • 15 hingga 18 bulan
  • 4 hingga 6 tahun.

Setelah itu, kita membutuhkan vaksin ulang atau booster yang biasanya diberikan dalam kombinasi dengan booster vaksin difteri (Td).

Vaksin booster sebaiknya diberikan setiap 10 tahun sekali untuk mempertahankan tingkat perlindungan yang diperlukan.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com