Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/04/2020, 18:06 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu cara terbaik untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 adalah tinggal di rumah.

Dengan tinggal di rumah, Anda dapat meminimalkan risiko terpapar virus corona jenis SARS-CoV-2.

Sayangnya, selama tinggal di rumah, sebagian orang banyak yang mengusir rasa jenuh dan stres menghadapi pandemi dengan mengonsumsi camilan tinggi garam, gula, dan lemak.

Baca juga: Sudah Makan tapi Kok Masih Suka Lapar?

Misalnya dengan dalgona coffee berlimpah gula, aneka roti dan kue kering, sampai gorengan bola-bola keju.

Berikut pandangan psikolog, ahli gizi, sampai pakar diet mengenai alasan di balik sebagian orang jadi doyan makan saat stres di tengah pandemi virus corona.

Kenapa kita jadi doyan ngemil saat stres atau bosan?

Camilan umumnya dikonsumsi di luar jam makan utama yakni sarapan, makan siang, dan makan malam.

Keinginan untuk makan di luar jam makan utama ini bisa dilatari berbagai faktor, seperti momentum dan ketersediaan makanan atau minuman di sekitar kita.

Faktor lain seperti stres dan bosan tidak banyak kegiatan juga bisa jadi pemicu mencamil.

Psikolog klinis dari Pennine Care NHS Inggris, Dr Rachel Chin, menjelaskan situasi yang sulit di tengah ketidakpastian pandemi bisa mengubah cara kita makan.

"Banyak di antara kita yang jadi doyan ngemil karena rutinitas berubah secara signifikan. Terlebih jika masih gampang mendapatkan makanan," jelas dia seperti dilansir The Independent (16/4/2020).

Baca juga: Stres Bisa Sebabkan Demam, Kok Bisa?

Menurut Dr Chin, wajar apabila saat stres seseorang punya keinginan makan berlebihan.

"Saat menghadapi tekanan, hormon stres akan dilepaskan ke dalam tubuh. Setelah itu timbul respons melawan," jelas dia.

Respons tersebut membuat tubuh merasa dalam keadaan bahaya. Sehingga, tubuh butuh bahan bakar tambahan berupa makanan atau minuman untuk menghadapi ancaman.

Psikolog klinis sekaligus psikoterapis dari Therapysanctuary.com, Dr Jonathan Pointer, juga menyebut bosan dan kurangnya interaksi sosial saat pandemi mendorong orang jadi doyan ngemil.

"Ketika perasaan sedang tidak nyaman, kita cenderung ingin mengalihkan perhatian dari sumber stres. Ngemil dipilih sebagai cara buat beberapa orang memperbaiki suasana hatinya," jelas Pointer.

Baca juga: Ciri-ciri Stres Menghadapi Wabah Virus Corona

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com