KOMPAS.com - Salah satu cara terbaik untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 adalah tinggal di rumah.
Dengan tinggal di rumah, Anda dapat meminimalkan risiko terpapar virus corona jenis SARS-CoV-2.
Sayangnya, selama tinggal di rumah, sebagian orang banyak yang mengusir rasa jenuh dan stres menghadapi pandemi dengan mengonsumsi camilan tinggi garam, gula, dan lemak.
Baca juga: Sudah Makan tapi Kok Masih Suka Lapar?
Misalnya dengan dalgona coffee berlimpah gula, aneka roti dan kue kering, sampai gorengan bola-bola keju.
Berikut pandangan psikolog, ahli gizi, sampai pakar diet mengenai alasan di balik sebagian orang jadi doyan makan saat stres di tengah pandemi virus corona.
Camilan umumnya dikonsumsi di luar jam makan utama yakni sarapan, makan siang, dan makan malam.
Keinginan untuk makan di luar jam makan utama ini bisa dilatari berbagai faktor, seperti momentum dan ketersediaan makanan atau minuman di sekitar kita.
Faktor lain seperti stres dan bosan tidak banyak kegiatan juga bisa jadi pemicu mencamil.
Psikolog klinis dari Pennine Care NHS Inggris, Dr Rachel Chin, menjelaskan situasi yang sulit di tengah ketidakpastian pandemi bisa mengubah cara kita makan.
"Banyak di antara kita yang jadi doyan ngemil karena rutinitas berubah secara signifikan. Terlebih jika masih gampang mendapatkan makanan," jelas dia seperti dilansir The Independent (16/4/2020).
Baca juga: Stres Bisa Sebabkan Demam, Kok Bisa?
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.