Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru Mulai Olahraga Berat Badan Justru Tambah, Kenapa Begitu?

Kompas.com - 15/05/2020, 14:02 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Olahraga rutin adalah salah satu jalan untuk mendapatkan tubuh yang sehat.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan setiap orang berusia 18-64 tahun berolahraga sedikitnya 150 menit olahraga setiap minggu.

Olahraga rutin ini bertujuan untuk mengontrol tekanan darah sampai kadar gula darah.

Baca juga: 3 Gerakan Olahraga Sederhana di Rumah Bermodal Kursi

Namun, beberapa orang yang baru memulai rutinitas olahraga barangkali pernah kaget saat berada di atas timbangan.

Alih-alih melihat berat badannya turun, mereka justru mendapati angka timbangan berat badannya melonjak.

Ahli kebugaran dari Cleveland Clinic, Dr. Gary Calabrese, DPT., menyebut olahraga tapi berat badan bertambah adalah kondisi yang wajar. Terutama saat awal memulai rutinitas.

"Perubahan berat badan ini dipengaruhi massa otot. Namun jangan khawatir, perubahan ini menuju ke arah positif," jelas Calabrese.

Baca juga: Bersih-bersih Rumah Bisa Bakar Lebih Banyak Kalori, Begini Caranya

Kenapa berat badan bertambah?

Beberapa bulan di awal memulai program olahraga rutin, tubuh secara alami mengalami perubahan.

Gerakan olahraga baru memberikan tekanan pada serat otot. Tekanan ini menimbulkan robekan mikro dan peradangan.

"Stres, peradangan, robekan kecil pada serat otot ini dapat menahan air di dalam tubuh. Itu bagian dari proses penyembuhan," kata Calabrese.

Air yang tertahan tersebut dapat menambah bobot tubuh orang yang baru mulai berolahraga.

Baca juga: Mengenal Quarantine 15, Biang Berat Badan Naik saat Pandemi Corona

Peningkatan kebutuhan bahan bakar untuk otot

Warga yang melakukan pengecekan berat badan, kandungan air, dan massa otot di cek Kesehatan Gratis yang diberikan oleh Persagi di CFD Bundaran HI, Minggu (27/1/2019)KOMPAS.com/ JIMMY RAMADHAN AZHARI Warga yang melakukan pengecekan berat badan, kandungan air, dan massa otot di cek Kesehatan Gratis yang diberikan oleh Persagi di CFD Bundaran HI, Minggu (27/1/2019)
Selain proses penyembuhan yang membutuhkan air, penambah berat badan saat olahraga juga dipengaruhi peningkatan bahan bakar untuk memberikan energi pada otot.

Glikogen atau gula yang diubah sel otot menjadi glukosa adalah sumber energi untuk otot.

Ketika berolahraga secara teratur, tubuh menyimpan lebih banyak glikogen. Penyimpanan glikogen ini juga membutuhkan air.

Praktis, bobot tubuh Anda bisa sedikit bertambah karena kandungan air dalam tubuh meningkat.

"Ketika otot sudah terbiasa dengan olahraga, otot bisa lebih efisien menggunakan glikogen," jelas Calabrese.

Menurut Calabrese, berat badan bakal susah naik lagi setelah sebulan Anda mulai rutin latihan berolahraga.

Baca juga: Mager Bisa Tetap Olahraga, Ikuti Gerakan Mudah Berikut

Berat badan tambah dari massa otot

Dr. Calabrese juga menyebut berat badan tambah saat olahraga sering salah ditafsirkan sebagai kondisi negatif.

Hal itu tidak sepenuhnya tepat. Pasalnya, berat badan orang yang berolahraga juga bisa meningkat karena massa otot bertambah.

Terutama saat Anda memilih jenis olahraga rutin angkat beban.

Namun, cara meningkatkan berat badan dengan olahraga angkat beban tidak bisa instan.

Anda butuh waktu satu atau dua bulan untuk menambah massa otot.

"Naik atau turunnya berat badan saat olahraga hal yang positif. Ini perubahan bagus. Jadi terus jalankan program olahraga rutin," kata Calabrese.

Agar memastikan jenis olahraga tepat sesuai kondisi tubuh, tidak ada salahnya Anda berkonsultasi ke dokter dan pelatih olahraga berpengalaman sebelum memulai program latihan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com