Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/05/2020, 12:12 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Kacang mete atau kacang mede adalah suguhan camilan populer pada hari spesial, seperti Idul Fitri, Natal, Imlek, atau Tahun Baru.

Kacang mete biasa disuguhkan dalam bentuk kudapan, atau pelengkap kue kering.

Kacang ini menjadi sajian populer karena cita rasanya yang manis dan sedikit gurih.

Tak hanya nikmat, kacang mete punya segudang nutrisi yang baik bagi kesehatan.

Baca juga: 6 Manfaat Kacang Hijau, untuk Kesehatan Jantung sampai Ibu Hamil

Melansir Medical News Today, kalori kacang mete mentah sebanyak 1 ons (28,35 gram atau 18 butir utuh kacang mete) adalah sebanyak 157 kkal.

Selain kalori, dalam takaran 1 ons kacang mete memiliki kandungan gizi:

  • Karbohidrat 8,56 gram
  • Gula 1,68 gram
  • Serat 0,9 gram
  • Protein 5,17 gram
  • Lemak total 12,43 gram
  • Kalsium 10 miligram
  • Zat besi 1,89 miligram
  • Magnesium 83 miligram
  • Fosfor 168 miligram
  • Potasium 187 miligram
  • Natrium 3 miligram
  • Seng 1,64 miligram

Baca juga: 5 Manfaat Makan Buah Kurma bagi Kesehatan

Kacang mete juga mengandung vitamin C dan B, termasuk asam folat sebanyak 7 mikrogram.

Kacang mete kaya akan lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda dan sumber protein yang baik.

Dengan kandungan gizinya, kacang mete memiliki beragam manfaat potensial bagi kesehatan.

Melansir berbagai sumber, berikut manfaat kacang mete bagi kesehatan:

1. Mendukung kesehatan jantung

Ilustrasi jantung sehatkieferpix Ilustrasi jantung sehat
Asam lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda dalam kacang mete dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida.

Asam lemak tak jenuh ini dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, stroke, dan serangan jantung.

Selain itu, kacang mete adalah sumber magnesium yang baik. Seperti diketahui, magnesium memiliki peranan penting dalam reaksi lebih dari 300 enzim di dalam tubuh.

Termasuk untuk metabolisme makanan dan sintesis asam lemak serta protein. Magnesium juga terlibat dalam relaksasi otot dan transmisi serta aktivitas neuromuskuler.

Kekurangan magnesium, yang lazim menyerang orang lanjut usia, bisa menyebabkan resistensi insulin, sindrom metabolik, penyakit jantung koroner, dan osteoporosis.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau