Setiap perdarahan abnormal yang terjadi bersamaan atau di luar menstruasi sebaiknya melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Baca juga: 10 Penyebab Haid Terlambat Selain Hamil
2. Gangguan jumlah darah saat haid
Gangguan haid ini bisa dibagi lagi menjadi dua jenis, yakni:
Hipermenorea (menoragia) adalah bentuk gangguan siklus haid tetap teratur dan jumlah darah yang dikeluarkan cukup banyak, terlihat dari jumlah pembalut yang dipakai dan gumpalan darahnya.
Penyebab terjadinya menoragia, di antaranya yakni kemungkinan terdapat mioma uteri (pembesaran rahim), polip endometrium, da hiperplasia endometrium (penebalan dinding rahim).
Diagnosis kelainan ini dapat ditetapkan dengan pemeriksaan dalam, ultrasonografi (USG), dan pemeriksaan terhadap kerokan.
Pada kelainan ini, siklus menstruasi tetap teratur sesuai dengan jadwal menstruasi, tapi jumlahnya sedikit, dengan kenyataan tidak banyak berdarah.
Penyebabnya kemungkinan adalah, gangguan hormonal, kondisi wanita kukurangan gizi, dan wanita dengan penyakit tertentu.
Penanganan gangguan haid jenis ini dilakukan berdasarkan penyebabnya.
Untuk memastikan penyebab dan cara penanganan gangguan jumlah darah saat haid yang tepat, Anda pun disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.
Baca juga: Bolehkan Bercinta saat Haid? Kenali Risiko dan Manfaatnya
3. Kelaianan siklus menstruasi
Gangguan haid ini juga dapat dibagi lagi menjadi beberapa jenis, seperti:
Haid pada wanita akan teratur setelah mencapai usia 18 tahun.
Amenorea primer terjadi ketika seorang wanita tidak mengalami menstruasi sejak kecil, penyebabnya kelainan anatomis alat kelamin.
Di mana, yang bisa terjadi adalah, tidak terbentuknya rahim, tidak ada liang vagina, atau gangguan hormonal.