KOMPAS.com - Rasa sedih bisa membuat kita merasa tak berarti, ingin menangis, dan menghabiskan waktu sendirian, kekurangan energi atau motivasi hidup.
Perasaan seperti ini bisa terjadi dalam waktu singkat. Namun, banyak orang yang turut merasakannya dalam jangka waktu lama.
Merasa sedih adalah hal yang normal dalam kehidupan. Namun, emosi ini memiliki makna tersendiri.
Perasaan dan emosi kita bisa berubah sebagai bentuk respons terhadap pengalaman sehari-hari.
Jadi, bukan hal yang aneh jika kita merasakan kesedihan di waktu-waktu tertentu.
Bahkan, kebosanan atau merasa terjebak dengan rutinitas sehari-hari juga bisa memicu kesedihan.
Baca juga: Bukan Perasaan Sepele, Kesepian Bisa Menyebabkan Kematian
Meski kesedihan adalah emosi alamiah, hal ini juga bisa menjadi pertanda depresi yang memerlukan penanganan cepat dan tepat. Berikut hal-hal yang membedakan kesedihan dan depresi:
Kesedihan biasanya muncul karena peristiwa tertentu, seperti perpisahan, kehilangan pasangan, pengkhianatan.
Orang yang merasa sedih biasanya bisa menyadari dengan cepat apa yang membuat dirinya bersedih.
Sebaliknya, penderita depresi tidak bisa menentukan penyebab mereka merasa sedih, frustasi, dan putus asa.
Penderita depresi bisa saja memiliki kehidupan yang nampak berjalan sangat baik. Hal ini yang membuat banyak orang bingung mengapa penderita depresi bisa merasakan kesedihan mendalam.
Penderita depresi juga rentan memiliki keinginan bunuh diri. Saat pikiran terasa kosong atau mati rasa, orang cenderung berpikir untuk melukai diri sendiri agar bisa merasakan sesuatu meski sebenarnya tidak memiliki keinginan untuk mati.
Sementara itu, orang yang merasa sedih merasa hidup terlalu suram hanya dalam hitungan hari.
Sebagian besar orang yang merasakan kesedihan juga tidak memiliki pikiran bunuh diri atau menyakiti diri sendiri.
Baca juga: Disebut Bisa Atasi Covid-19, Berikut 2 Cara Capai Herd Immunity
Umumnya, kesedihan juga tidak mengganggu kehidupan sehari-hari. Meski demikian, perasaan sedih juga bisa membuat kita sulit tidur atau tidur berlebihan.
Namun, kesedihan bisa saja diatasi ketika kita mengingat kewajiban-kewajiban yang harus kita jalani, seperti bekerja atau mengasuh anak.
Depresi justru membuat seseorang merasa memiliki beban besar dan membuat penderitanya memutus interaksi atau kontak dengan lingkungan sosialnya.
Penderita depresi juga sulit fokus pada tugas dan tujuan hidupnya. Banyak penderita depresi merasa lamban, mengalami gangguan tidur, dan sulit berkonsentrasi.
Dengan kata lain, depresi memiliki dampak signifikan dan membuat kemampuan seseorang untuk mengelola tangung jawab melemah.
Jika akhir-akhir ini Anda merasa sedih, cobalah untuk melakukan hal-hal berikut:
Menceritakan kesedihan yang kita rasakan dengan seseorang yang kita percaya sering kali dapat membantu meringankan perasaan kita.
Teman-teman dan orang-orang terkasih, terutama yang juga terpengaruh oleh keadaan yang sama, dapat memvalidasi perasaan kita dan membantu kita untuk mengatasinya.
Meski orang-orang yang kita percaya belum mengalami apa yang kita rasakan, mereka bisa membantu mengalihkan kita dari kesedihan.
Olahraga memicu pelepasan endorfin yang dapat membantu kita merasa lebih baik secara mental dan fisik.
Aktivitas fisik juga dapat membantu menghilangkan stres dan meningkatkan suasana hati.
Mengubah rutinitas dapat membantu meningkatkan suasana hati.
Bahkan hal-hal kecil, seperti mengganti gaya rambut, mencoba model pakaian baru, atau membaca buku baru juga akan memberi dampak positif pada suasana hati kita.
Jika Anda mengalami depresi, segeralah mencari bantuan profesional. Depresi membutuhkan penanganan yang tepat agar tidak menimbulkan berbagai efek serius, termasuk mencegah keinginan bunuh diri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.