Risiko paling fatal dari penggunaan obat ini adalah gangguan irama jantung yang bisa menghambat aliran oksigen ke seluruh tubuh.
Sampai sekarang, belum ada riset ilmiah yang cukup membuktikan obat ini efektif untuk pasien Covid-19.
Bahkan, obat untuk pasien asma ini bisa menimbulkan efek samping seperti iritasi mulut, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, gatal atau ruam kulit, nyeri sendi, dan sakit kepala.
Di beberapa negara, obat ini hanya dapat boleh digunakan untuk pengobatan hewan.
Obat ini biasanya digunakan untuk mengatasi glaukoma, kejangm mengendalikan kejang, atau penyakit ketinggian.
Bagi beberapa orang, obat ini bisa menimbulkan efek samping berbahaya seperti reaksi alergi, mati rasa, otot melemah, kesulitan bergerak, dan sensasi dering di telinga.
Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Pentingkah Vaksin Booster Untuk Anak-Anak?
Obat ini biasanya dipakai untuk mengatasi penyakit pernapasan. Namun, belum ada riset ilmiah yang membuktikan obat ini efektif untuk pasien Covid-19.
Obat ini juga memiliki efek samping seperti menyebabkan sesak nafas, pembengkakan di area wajah, dan reaksi alergi.
Obat ini digunakan untuk mengobati infeksi parasit sehinga dianggap ampuh untuk mengatasi Covid-19.
Tapi, hingga saat ini tidak ada uji klinis yang menunjukkan bahwa obat ini efektif untuk pasien Covid-19.
Obat ini juga bisa menimbulkan reaksi alergi, iritasi kulit, nyeri sendi, pembengkakan, dan demam.
Obat ini biasanya digunakan untuk obat kumur dan produk-produk kesehatan gigi untuk membunuh kuman.
Namun, belum ada riset membuktikan obat ini bisa mengatasi atau mencegah Covid-19.
Meskipun obat antivirus ini disetujui di Cina dan Jepang untuk mengobati influenza, sejauh ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa obat tersebut efektif mengatasi Covid-19.
Hingga kini masih dilakukan uji klinis untuk mengulik efektivitas dan efek samping dari obat ini.
Baca juga: 8 Orang yang Tak Boleh Disuntik Vaksin Covid-19
Beberapa dokter mungkin merekomendasikan obat batuk yang dijual bebas ini untuk membantu meredakan gejala ringan COVID-19.
Namun, obat ini tidak bisa fdigunakan untuk melawan virus penyebabnya.
Antibiotik bekerja melawan infeksi bakteri, bukan infeksi virus seperti COVID-19. Tidak ada uji klini yang membuktikan obat ini mebisa mencegah Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.