Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/05/2020, 20:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Banyak orang yang tak menyadari hadirnya tekanan dalam diri mereka. Kondisi ini bisa menyebabkan stres kronis yang berbahaya kesehatan fisik dan mental mereka.

Melansir data Mountelizabeth, stres juga bisa memicu berbagai penyakit kronis seperti gangguan jantung, sindrom iritasi usus besar, sakit kepala, peningkatan gula darah, dan alzheimer.

Untuk menghindari dampak tersebut, kita harus lebih peka terhadap kondisi diri sendiri.

Baca juga: Berbagai Hal tentang Rasa Sedih yang Harus Kita Pahami

Berikut tanda-tanda stres yang kerap tak disadari:

1. Depresi

The Anxiety and Depression Association of America (ADAA) mendefinisikan depresi sebagai penyakit di mana seorang individu mengalami suasana hati rendah yang persisten dan parah.

Penelitian menunjukkan stres kronis dan akut berisiko tingi memicu depresi.

Untuk mengatasinya, kita bisa melakukan hal berikut:

  • meminta bantuan ahli kesehatan mental
  • olahraga
  • latihan mindfulness
  • mencari kelompok pendukung.

2. Kecemasan

Kecemasan ditandai dengan perasaan takut yang luar biasa yang bercampur dengan rasa sedih.

Riset juga menunjukan orang yang mengalami stres karena pekerjaan cenderung memiliki banyak gejala kecemasan dan depresi.

Untuk mengatasinya, kita bisa melakukan psikoterapi dan obat-obatan yang direkomendasikan ahli jiwa.

Kita juga bisa melath kontrol pikiran, menerapkan pla, hidup sehat, dan mencoba lebih terbuka dengan orang-orang terdekat mengenai masalah yang dialami.

3. Mudah marah

Mudah marah adalah ciri umum dari stres. Dalam suatu penelitian, orang yang memiliki tingkat amarah lebih tinggi berisiko lebih besar mengalami stres dan serangan jantung.

Kabar baiknya, hal ini bisa kita atasi dengan mencoba berbagai strategi untuk mengendalikan amarah.

Kita bisa melakukan teknik relaksasi seperti latihan pernapasan, yoga, atau praktik mindfulness.

Melakukan manajemen kemarahan juga dapat membantu mengurangi stres dalam situasi yang biasanya membuat kita frustrasi, tegang, atau marah.

Baca juga: Periset Temukan Cara Mudah Berbahagia di Tengah Situasi Pandemi

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau