Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/06/2020, 20:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Cairan yang sudah disiapkan kemudian dipakai untuk membilas vagina.

Dalam upaya membilas tersebut, tidak perlu cairan dimasukkan semua ke dalam vagina, melainkan hanya perlu sedikit mengarahkannya ke dalam.

Lingkungan vagina yang bersuasana asam diharapkan dapat mematikan kromosom Y sehingga kromosom X selamat sampai tujuan.

Volume sperma kromosim X yang banyak dapat meningkatkan kemungkinan mendapatkan anak perempuan.

Baca juga: Bagaimana Aktivitas Seks yang Bisa Meningkatkan Daya Tahan Tubuh?

2. Lakukan hubungan seks 2-3 hari sebelum masa ovulasi

Menurut metode Shettles yang dikembangkan oleh Dr. Landrum Shettles pada 1960-an, sperma kromosom X berenang lebih lambat dan lebih tangguh daripada sperma kromosom Y (laki-laki).

Hal ini membuat sperma bisa hidup lebih lama di dalam tubuh calon ibu.

Oleh sebab itu, Shettles menyarankan Anda untuk tidak menunggu berhubungan intim sampai hari ovulasi tiba jika ingin hamil anak perempuan.

Anda pun disarankan melakukan hubungan seks 2-3 hari sebelum ovulasi, sebagai cara hamil anak perempuan.

Baca juga: Berhubungan Seks Idealnya Berapa Kali dalam Seminggu?

Dengan begitu, hanya akan ada sperma yang membawa kromosom perempuan yang tertinggal di rahim untuk membuahi sel telur.

Metode Shettles dilaporkan memiliki tingkat keberhasilan hingga 75 persen sukses hamil anak perempuan.

3. Hindari orgasme

Sebaiknya istri dihindarkan dari orgasme karena orgasme akan memperbanyak mengalirnya cairan alkali yang bersifat basa.

Hal ini pun akan melemahkan lingkungan asam dan meningkatkan kesempatan sperma Y untuk menang.

4. Posisi seks suami di atas

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau