KOMPAS.com – Aktivitas seks apabila dilakukan dalam takaran yang tepat, relatif akan lebih banyak menimbulkan manfaat baik dari aspek fisik, psikis, sosial, maupun spiritual.
Dari aspek fisik misalnya, berhubungan badan sama juga menawarkan faedah kesehatan bagi tubuh selayaknya melakukan olahraga.
Dalam sekali aktivitas seks yang wajar atau tidak mengalami tidak ejakulasi dini, bahkan ada sampai 150 kalori yang bisa terbakar.
Baca juga: 5 Posisi Seks Ampuh untuk Pelepas Stres
Jumlah kalori itu diketahui setara dengan jumlah kalori yang dibakar jika seseorang melakukan jalan sehat selama 30 menit dengen kecepatan 6 km per jam.
Konsultan Andrologi dan Seks, Dr. dr. Hudi Winarso, M.Kes., Sp.And, dalam bukunya berjudul Seks Pria & Wanita: Manfaat, Masalah, dan Solusinya (2019), mengungkapkan ada 5 otot besar terlibat dalam aktivitas seks.
Kelima otot itu, yakni:
Selain otot-otot tesebut, otot jantung diketahui juga ikut dilatih saat seseorang berhubungan seks.
Sementara, dari aspek psikis dan sosial, kualitas hubungan suami istri yang baik diyakini dapat meningkatkan kualitas psikologis yang lebih baik bagi pasangan suami istri.
Contoh konkretnya, yakni kulitas hubungan suami istri yang baik akan mengurangi risiko adanya godaan seks di luar pernikahaan atau dengan orang lain.
Bahkan, menurut dr. Hudi, ketika pasangan merasa diterima, dibutuhkan, dan disayangi, maka akan menyebabkan kondisi fisik dan daya tahan tubuh menjadi lebih baik.
Baca juga: 3 Posisi Bercinta untuk Mendukung Terjadinya Kehamilan
Hal itu dikarenakan, hormon endorphin (endogenic morphin) yang dikeluarkan otak saat seseorang mengalami orgasme akan menimbulkan rasa rileks, bahagia, tidur lebih nyenyak, dan bisa bangun dengan badan segar.
Sedangkan secara spiritual, konsep menyayangi pasangan dengan sepenuh hari rasa-rasanya diajarkan oleh agama mana pun sebagai bagian penting dalam kehidupan.
dr. Hudi menjelaskan, aktivitas seks bisa juga berujung masalah apabila dilakukan secara berlebihan, kurang tepat ataupun salah.
Berhubungan seks yang dilakukan secara berlebihan berpotensi menimbulkan kelelahan fisik yang berakibat pada penurunan daya tahan tubuh sehingga malah rentan sakit.
Sementara, gerakan seks yang dilakukan secara kurang tepaytdapat menyebabkan trauma otot atau organ lain, misalnya: