Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Keliru, Hasil Rapid Test Non-Reaktif Belum Tentu Negatif Covid-19

Kompas.com - 13/06/2020, 16:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Hasil rapid test reaktif belum tentu menunjukkan seseorang positif Covid-19.

Begitu juga sebaliknya, hasil rapid test non-reaktif belum tentu juga menunjukkan seseorang pasti negatif virus corona.

Akademisi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, dr. Tonang Dwi Ardyanto, SpPK., Phd., mulanya menjelaskan penyebutan hasil rapid test itu yang benar adalah reaktif atau non-raktif, bukan positif atau negatif.

Baca juga: Beda Alur Pemeriksaan Rapid Test Antibodi dan Rapid Test Antigen

Dia menyebut, salah satu sumber pemicu masalah dalam pandemi Covid-19 selama ini adalah stigma yang dipicu oleh salah kaprah penyebutan.

dr. Tonang menerangkan, kata-kata “positif” ini harus hati-hati digunakan dalam  menyampaikan tentang hasil rapid test Covid-19. Padahal sebenarnya, tidak ada hasil “positif” pada hasil rapid test Covid-19. 

“Tidak ada hasil rapid test Covid-19 yang menyatakan positif,” kata dr. Tonang saat berbincang dengan Kompas.com, Sabtu (13/6/2020).

Tanda 

Maka dari itu, dia mengimbau, jangan pernah ada yang menyebut seseorang positif Covid-19 hanya karena hasil rapid test.

“Apakah yang hasil rapid test-nya reaktif pasti positif? Belum tentu,” kata dia.

Setelah ada hasil rapid test reaktif, yang diperlukan selanjutnya adalah langkah konfirmasi dengan tes polymerase chain reaction (PCR) pada pasien.

“Hasil PCR itu mungkin memang positif Covid-19, tapi bisa juga tidak. Maka, rapid test disebut skrinning, bukan diagnosis pasti,” jelas dia.

Baca juga: WHO Ingatkan Anak Muda Juga Berisiko Terkena Covid-19 yang Parah

Begitu juga sebaliknya, dr. Tonang menerangkan, seseorang yang rapid tes-nya menunjukkan hasil non-reaktif, tidak berarti tes PCR-nya pasti akan negatif atau bebas virus.

“Karena bisa saja, memang belum tepat waktunya,” terang dia.

dr. Tonang menegaskan, untuk bisa menyebut positif dan negatif, harus dengan tes PCR.

Setiap pasien diambil swab sebanyak dua kali. Untuk mudahnya, disebut hari pertama (H1) dan hari kedua (H2).

"Dapat disebut positif apabila minimal pada salah satu tes swab ditemukan virus covid," papar dia.

Baca juga: Tips Aman Belanja di Pasar dan Supermarket Saat Pandemi Covid-19 dari WHO

Tanda negatif Covid-19

dr. Tonang menyampaikan, seseorang atau pasien dapat disebut negatif Covid-19 apabila  pada kedua tes swab tidak ditemukan virus corona penyebab Covid-19.

"Maka kalau ada hasil PCR yang negatif tapi baru dari salah satu sampel, belum bisa disimpulkan. Harus menunggu hasil sampel kedua," tutur dia.

Mengenai hasil rapid test yang digunakan sebagai syarat melakukan perjalanan, dr. Tonang berpendapat, akan lebih baik jika dilengkapi juga dengan hasil tes PCR yang menyatakan negatif Covid-19.

"Kalaupun harus diperiksa, adalah kombinasi rapid test antigen dan rapid test antibodi pada hari keberangkatan," jelas dr. Tonang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau